Aset kripto di Indonesia terus berkembang pesat. Sebagai salah satu aset investasi yang baru, banyak yang penasaran dan tidak ingin ketinggalan untuk mengikuti tren atau yang biasa disebut Fear of Missing Out (FOMO), khususnya anak muda.
Hal ini mengakibatkan sikap impulsif untuk membeli aset kripto tanpa didasari dengan pengetahuan dan analisa yang baik. Walaupun sedang trending, para investor dan traders, terutama pemula, harus memperhatikan dan mengenal dasar-dasar aset kripto, karena jika tidak didasari dengan pengetahuan dan analisis yang baik, seseorang akan sangat rentan terhadap penipuan atau scam.
Belakangan ini modus penipuan menggunakan aset kripto semakin marak, maka dari itu untuk seorang pemula yang baru akan trading aset kripto, sebaiknya perlu mempelajari terlebih dahulu bagaimana mekanisme, cara kerja, hingga karakteristik koin yang ditransaksikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita harus paham dulu project dari teknologi yang ditawarkan seperti apa. Salah satu kuncinya yaitu, tanya dari project yang dilakukan sudah deal with siapa? Apa yang sudah dilakukan? Ada beberapa auditor terkait project kripto yang sudah mumpuni. Beberapa project besar itu ada auditnya jadi kredibel. Sehingga diperlukan sikap kritis, karena memang banyak yang menjadi korban penipuan adalah yang ingin instant money," kata Research & Development Manager ICDX, Jericho Biere dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/11/2021).
Ini beberapa tips sebelum trading kripto:
1. Memahami Blockchain
Teknologi blockchain menjadi dasar pengembangan aset kripto, sehingga penting untuk para pemula memahami blockchain sebelum memulai trading aset kripto. Blockchain memiliki peran penting pada teknologi masa depan. Pertama, secara nilai ekonomi, blockchain mampu menurunkan biaya koneksi dan biaya transaksi, serta menghilangkan intermediary. Kedua, proses transaksi jaringan blockchain jauh lebih cepat dan aman. Jaringan blockchain yang terdesentralisasi membuatnya akan jauh lebih terpercaya.
2. Bersikap Kritis
Masih banyak yang beranggapan bahwa dengan melakukan trading aset kripto maka secara pasti akan mendapatkan keuntungan yang tetap. Aset kripto sendiri bersifat volatil, sehingga nilainya dapat dengan cepat naik atau turun. Sangat penting, terutama bagi pemula untuk melakukan analisa pasar. Ada beberapa faktor yang menjadi dapat diperhatikan trader ketika bertransaksi aset kripto. Beberapa diantaranya adalah keamanan, likuiditas, posisi pasar, tim pengembangan, reputasi, dan kelangkaannya.
3. Mengelola Mindset
Seperti disampaikan di awal bahwa perkembangan pasar aset kripto yang pesat tidak terlepas dari banyaknya investor dan traders pemula yang sekedar mengikuti tren karena Fear of Missing Out. Aset kripto berpeluang untuk dijadikan pilihan instrumen investasi jangka panjang. Oleh karena itu, penting untuk melakukan dan memahami analisa fundamental dengan baik sebelum memulai trading. Hal itu penting untuk meminimalisir kerugian yang besar di masa depan.
4. Bertransaksi di Platform yang Aman
Terakhir, jika semua hal di atas sudah dilakukan dengan baik, maka hal terakhir adalah memastikan transaksi aset kripto dilakukan di platform yang aman. Aman yang dimaksud adalah yang sudah terdaftar di regulator perdagangan aset kripto di Indonesia, yaitu BAPPEBTI. Saat ini ada 12 pedagang aset kripto yang sudah terdaftar di BAPPEBTI:
- PT Indodax Nasional Indonesia (INDODAX)
- PT Crypto Indonesia Berkat (TOKOCRYPTO)
- PT Zipmex Exchange Indonesia (ZIPMEX)
- PT Indonesia Digital Exchange (IDEX)
- PT Pintu Kemana Saja (PINTU)
- PT Luno Indonesia LTD (LUNO)
- PT Cipta Koin Digital (KOINKU)
- PT Tiga Inti Utama
- PT Upbit Exchange Indonesia
- PT Rekeningku Dotcom Indonesia
- PT Triniti Investama Berkat
- PT Plutonext Digital Aset