Belakangan harga uang kripto terus mengalami penurunan dibandingkan awal November lalu. Melihat kondisi itu, Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) mengatakan ada beberapa hal yang menjadi penyebab, salah satunya adanya pengaruh varian Omicron.
"Jika kita melihat secara makro, pengaruh dari varian virus baru seperti Omicron atau bahkan sebelumnya ada Delta dan Delta plus mempengaruhi instrumen investasi seperti saham dan kripto," kata Ketua Umum Aspakrindo Teguh Kurniawan Harmanda, detikcom, Selasa (7/12/2021).
Ia menyebut hal itu secara psikologis membuat para investor panik dan melakukan penjualan. "Dari panic selling itulah terjadi yang namanya koreksi termasuk di aset kripto utamanya Bitcoin," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya itu, Bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed) yang mempercepat kebijakan normalisasi moneternya juga disebut mempengaruhi ambruknya bitcoin dan kripto lainnya.
Bitcoin sempat ambrol lebih dari 9% ke kisaran US$ 51.000/koin yang merupakan level terendah dalam dua bulan terakhir
"Jebloknya Bitcoin juga diikuti aset-aset kripto lainnya, alhasil kapitalisasi pasar kripto ambles," jelasnya.
Menurut Teguh, siklus bitcoin tergerus di bulan Desember juga pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Ia memprediksi sepekan ke depan bitcoin akan masih tetap menurun.
"Tapi pergerakan market ini masih dalam batas wajar dan aset kripto sendiri apalagi yang kapitalisasinya besar juga memiliki use case yang luas, serta masih menjanjikan buat perencanaan jangka panjang," tuturnya.
Baca juga: Bitcoin Anjlok Banget, Investor Kudu Piye? |
Dikutip dari Coin Base, hari ini bitcoin mengalami kenaikan 6,03% menjadi Rp 739 juta. Volume perdagangan kripto menjadi sebanyak Rp 36,8 miliar dalam 24 jam terakhir.
Meski hari ini naik, dalam sepekan terakhir bitcoin tercatat mengalami penurunan sebanyak 10,85%. Lalu dibandingkan nilai November lalu, bitcoin memang mengalami penurunan drastis. Pada 9 November bitcoin berada di angka Rp 962 juta.
Ethereum hari ini juga mengalami kenaikan sebanyak 8,88% menjadi Rp 63 juta dengan volume perdagangan sebanyak Rp 27,3 miliar dalam 24 jam terakhir. Nilai hari ini juga turun dibandingkan November lalu, saat itu Ethereum tercatat Rp 69 juta.
Kripto Binance hari ini naik 5,42% menjadi Rp 8,4 juta, Dogecoin juga tercatat naik 9,03% menjadi Rp 2.598 dan koin Shiba Inu naik 11,30%.
(zlf/zlf)