Perusahaan jasa keuangan multinasional asal Amerika Serikat (AS), Visa Inc, telah meluncurkan layanan konsultasi kripto secara global untuk para klien dan mitra perbankannya.
Melansir dari Reuters, Kamis (9/12/2021), layanan baru Visa ini ini ditujukan untuk lembaga keuangan yang ingin menarik atau mempertahankan pelanggan dengan penawaran crypto.
Selain itu layanan ini juga ditujukan untuk perusahaan-perusahaan retail yang ingin mempelajari token yang tidak dapat dipertukarkan (NFT) atau bank sentral yang sedang mengeksplorasi mata uang digital miliknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nantinya layanan konsultasi Kripto yang disediakan ini juga sudah termasuk dengan mengajarkan perusahaan/institusi tentang cryptocurrency, memungkinkan klien menggunakan jaringan pembayaran Visa untuk penawaran digital, dan membantu mengelola operasi backend.
Tidak hanya itu, pada akhir tahun ini Visa juga akan meluncurkan layanan yang memungkinkan pembelian, penjualan, dan penyimpanan mata uang digital melalui mitra perbankannya mereka.
Selain itu ada juga sejumlah program kartu Visa yang memungkinkan penggunanya untuk dapat menggunakan USD Coin atau cryptocurrency stablecoin lainnya (yang nilainya dapat dipatok langsung ke dolar AS) untuk menyelesaikan transaksi nasabah.
Meski demikian, pihak perusahaan mengaku bahwa penerapan layanan kripto yang disediakan oleh Visa ini bukanlah perkara yang mudah. Terlebih agar mata uang kripto seperti bitcoin dapat digunakan sebagai alat tukar, stabilitas harga sangat diperlukan.
"Jika harga akan berfluktuasi dari $60.000 menjadi $50.000 dalam beberapa jam, itu adalah hal yang sangat sulit bagi pedagang untuk menerima (bitcoin) sebagai mata uang," kata kepala keuangan Visa, Vasant Prabhu.
"Saya tidak tahu apakah cryptocurrency seperti bitcoin akan pernah menjadi alat tukar. Stablecoin akan melakukannya," katanya menambahkan.