Fenomena mining atau menambang kripto tengah ramai diperbincangkan publik. Dengan modal alat menambang, penambang bisa mendapatkan pasif income hingga jutaan rupiah setiap bulan.
Adalah Desi Indarti. Salah satu penambang kripto yang juga pengusaha konveksi. Desi menceritakan awal mula menjadi penambang kripto tentu membutuhkan modal yang besar.
"Itu sebenarnya alat buat nambang, alat buat komputer juga. Kalau kita mining satu sampai dua VGA sebetulnya bisa, tetapi berdasarkan riset dan pengalaman saya dari 2015 (mining) di delapan VGA itu yang stabil," ujar Desi dalam acara d'Mentor detikcom, dikutip Sabtu (11/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dibilang untung, apa enggak untung. Sekarang gini aja, anggap keluar modal 100 juta terus satu bulan dapat 8 juta potong operasional anggap 7 juta, Nah sekarang bisnis apa yang di jaman covid gini dapat untung segitu," sambung Desi.
Menurut Desi investasi atau bisnis mining kripto tidak sama seperti usaha lainnya. Pendapatan yang didapat fluktuatif tergantung dari nilai aset kripto.
"Untuk bulan November Desember (pendapatan) stabil di angka Rp 8 - 9 juta, perhitungan kripto mining itu tidak seperti bisnis konvensional katakan kita punya perhitungan 15 -16 bulan, biasanya enggak jauh-jauh dari itu (balik modal). Kalau di kripto mining perhitungan 15 bulan itu bisa jadi 6 bulan BEP (Break Event Point)," paparnya.
Desi mengingatkan untuk mulai nambang kripto wajib gunakan uang dingin dan punya mental kuat. Jangan coba-coba gunakan uang untuk kebutuhan sehari-hari, apalagi sampai nekat pakai ambil pinjaman uang.
"Makanya selalu saya bilang kalau kalian mau terjun kripto mental harus kuat, mental kuat itu kalau kita pakai uang dingin, karena ketika enggak pakai uang dingin, begitu drop (nilai aset kripto) dikit market udah kocar-kacir," tutup Desi.