Harga Bitcoin dan mata uang kripto lainnya telah bergerak cukup liar sepanjang tahun ini. Lalu bagaimana dengan prediksi pergerakannya tahun depan?
Saat ini satu keping Bitcoin diperdagangkan di kisaran harga US$ 49.000 atau Rp 695 juta (kurs Rp 14.200). Bila dibandingkan dengan harganya di awal tahun, nilai Bitcoin mengalami lonjakan yang menakjubkan, sebesar 66% dibandingkan pada posisi Januari.
Namun nilai dari mata uang kripto dengan kapitalisasi terbesar di dunia ini juga sempat mengalami penurunan hampir 30% dari rekor tertinggi, yakni di kisaran harga US$ 69.000 yang berhasil dicapainya pada November. Dengan demikian dapat dilihat bahwa sepanjang tahun ini pergerakan Bitcoin sangat tidak menentu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pengin Tahu Prediksi Bitcoin 2022? Baca Nih |
Hanya saja, meski memiliki pergerakan harga yang cukup liar, tidak dapat disangkal bahwa kripto telah menjadi salah satu jenis investasi yang cukup ramai diminati. Nilai total semua kripto yang beredar mencapai lebih dari US$ 2,2 triliun.
Nasib Bitcoin cs
Menurut para ahli, harga mata uang kripto tahun depan mungkin akan tetap naik turun dan bergerak cukup liar. Apalagi bila sejumlah pemain besar mulai berusaha untuk mengambil keuntungan dari kripto.
Oleh sebab itu kuncinya adalah bagi investor untuk belajar melihat volatilitas nilai Bitcoin cs. "Lebih dari sekali kami mengamati koreksi di pasar," ujar Anton Chashchin, Managing Partner Bitfrost dikutip dari CNN, Rabu (23/12/2021),
Dia menambahkan bahwa perusahaan-perusahaan besar ini kemungkinan akan terus berbondong-bondong untuk berinvestasi di Bitcoin cs. Setidaknya hal ini dapat sedikit menjaga stabilitas pergerakan mata uang kripto.
"Bahkan jika sumber minat investor institusional adalah fear of missing out (FOMO), semua keputusan institusional telah dibuat setelah pertimbangan yang cermat. Perusahaan-perusahaan ini telah menemukan potensi manfaat dari kripto," kata Chashchin.
Simak video 'Manuver China Memberantas Kripto Bitcoin Cs':