Dengan adanya platform Whoafrank, diharapkan seniman-seniman di destinasi wisata ini tidak berhenti berkarya serta tidak dipusingkan dengan bagaimana karya mereka dapat dipasarkan. Ditegaskan olehnya, penggunaan NFT dalam platform ini akan menjawab kegelisahan seniman tersebut karena hasil karya mereka dapat menjangkau pasar lebih luas. Selain itu, akan memberi nilai tambah bagi seniman di Bali, karena mereka akan dapat terus menikmati hasil penjualan dari karyanya.
Ditegaskan oleh cofounder WHOAFRANK Locca Candra, pihaknya tidak akan turut campur dalam proses pembuatan karya oleh seniman. Pihaknya membebaskan seniman berkreasi dan hanya fokus mengelola hasil karya tersebut agar diminati oleh penikmat seni. Adapun terkait harga, pihaknya juga memberikan kebebasan kepada seniman menentukan harga. Ditekankan olehnya bahwa tujuan utama dari keberadaan platform ini untuk memberikan keadilan bagi seniman di Pulau Bali dalam hal mendapatkan royalty untuk penjualan karya mereka.
"NFT menurut kami lebih menghargai seniman. Itulah alasan kami memilih untuk mengadopsi NFT agar ada rasa keadilan bagi seniman. Mereka bisa fokus berkreasi dan tetap mendapatkan persentase dari setiap penjualan," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Art Charity Programe yang dijalankan oleh WHOAFRANK menggandeng Chance For Change Foundation dan juga memiliki milestone untuk membangun sekolah desain gratis untuk generasi muda Bali yang kurang mampu yang saat ini diadakan setiap akhir pekan dengan nama We Can Draw Art Class. Gerakan kelas desain gratis ini diprakarsai oleh salah satu artis digital Gerakan kelas desain gratis ini diprakarsai oleh salah satu artis digital Whoa Frank, Nino Hellmonk.
(dna/dna)