Bingung Pilih Aset Bitcoin atau Emas? Ini Bedanya

Bingung Pilih Aset Bitcoin atau Emas? Ini Bedanya

Atta Kharisma - detikFinance
Senin, 31 Jan 2022 19:25 WIB
Shutterstock
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Banyak investor kripto yang berpendapat bahwa Bitcoin itu sebetulnya memiliki posisi yang setara dengan emas, namun dalam bentuk digital. Pendapat itu muncul lantaran fungsi Bitcoin dan emas yang sama-sama bisa digunakan untuk mengamankan aset.

Sejak dulu, investasi emas menjadi salah satu opsi agar nilai aset tidak terlalu turun, terutama ketika kondisi perekonomian menurun. Sekarang, banyak investor yang memilih Bitcoin untuk menyimpan aset mereka, agar tidak terpengaruh oleh inflasi atau pergolakan di pasar keuangan.

Fungsi ini bisa dibilang jadi salah satu faktor pendukung yang membuat investor Bitcoin Indonesia juga terus meningkat dari tahun ke tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, ada beberapa perbedaan yang paling mendasar antara emas dan Bitcoin. Selain dari bentuk, perbedaan Bitcoin dan emas terletak pada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai kedua instrumen investasi tersebut.

1. Tergantung pada Supply & Demand

ADVERTISEMENT

Konsep supply & demand, atau ketersediaan dan permintaan, telah ada sejak lama dalam ilmu ekonomi. Konsep tersebut menjadi dasar untuk menentukan nilai barang dan aset, baik itu emas, properti, atau mata uang. Mata uang kripto seperti Bitcoin dan sebagainya juga menggunakan konsep ini.

Akan tetapi, Bitcoin tergolong sebagai aset yang spesial. Pasalnya, suplai atau ketersediaannya bersifat 'diprogram'. Artinya, kita bisa memprediksi berapa lama Bitcoin akan habis, berapa banyak sisanya, dan berapa banyak yang sudah beredar. Berbeda dengan emas yang tidak diketahui secara pasti ketahanan dan ketersediaannya di alam.

2. Jumlah Permintaan Bisa Dipengaruhi oleh Opini Tokoh Publik

Harga emas ditentukan oleh beberapa bank sentral, pemerintahan, dan pihak lain yang akan menghitung berapa nilainya, tergantung pada permintaan dan ketersediaan emas di pasar. Sebagai pembeli, kita tidak punya kuasa untuk mengontrol nilainya.

Sementara itu, harga Bitcoin maupun mata uang kripto lainnya ditentukan oleh sistem yang tidak terpusat. Nilai Bitcoin ditentukan oleh jumlah permintaan. Naik atau turunnya permintaan ini bisa dipengaruhi oleh banyak faktor.

Sebuah tweet dari tokoh berpengaruh yang bernada positif tentang kripto bisa membuat minat orang terhadap Bitcoin meningkat, lalu harganya ikut naik. Namun, saat ada regulasi dari sebuah pemerintahan yang membatasi transaksi jual-beli kripto, maka minat orang untuk membeli Bitcoin bisa saja berkurang, dan harganya pun ikut turun.

Berlanjut ke halaman berikutnya >>>

Sederhananya, semakin banyak orang dan perusahaan yang ingin membeli dan menggunakan Bitcoin, permintaan Bitcoin akan naik, sehingga nilainya akan semakin tinggi. Begitu pula sebaliknya.

3. Perbandingan Bitcoin dan Emas

Secara karakteristik, ada sejumlah kesamaan antara emas dan Bitcoin. Tapi, keduanya tentu saja memiliki esensi yang berbeda.

Kesamaan

  • Suplai yang terbatas

  • Tidak berada di bawah sistem keuangan maupun pemerintahan konvensional

  • Nilainya tidak terlalu banyak dipengaruhi oleh aset lain seperti saham dan obligasi, walaupun beberapa waktu lalu nilai Bitcoin sempat terpengaruhi dalam jangka pendek oleh pergerakan yang ada pada pasar tersebut

  • Dapat digunakan sebagai pelindung nilai aset dari inflasi dan pergolakan di pasar

Perbedaan

  • Sebagai mata uang digital, adopsi Bitcoin berpotensi lebih variatif dan berkembang pesat di masa depan, lebih dari sekadar bentuk investasi untuk melindungi nilai aset

  • Bitcoin menunjukkan pertumbuhan pesat yang belum pernah kita lihat sebelumnya di satu dekade terakhir, bahkan mengalahkan aset lainnya dalam sejarah. Dibandingkan Bitcoin, nilai jual kembali emas terbilang lebih kecil. Walaupun, sebagian ahli berpendapat kalau nilai yang stabil tersebut sebetulnya baik bagi emas

  • Nilai Bitcoin jauh lebih volatil daripada emas. Tak hanya Bitcoin, mata uang kripto lainnya juga memiliki karakteristik ini. Cryptocurrency rentan mengalami penurunan harga, seringkali mencapai 20% atau lebih dalam suatu waktu. Hal ini yang membuat banyak investor jauh lebih waspada, dan lebih memilih untuk berinvestasi pada saham, obligasi, atau produk investasi konvensional lainnya

  • Market cap emas lebih tinggi dari pada Bitcoin. Market cap atau market capitalisation, pada dasarnya adalah, nilai dari seluruh emas yang belum ditambang, di seluruh dunia. Market cap menjadi indikasi terhadap besarnya suatu perusahaan atau pasar, serta seperti apa kestabilan dan prospek yang akan datang dari suatu pasar. Tapi perlu diingat, emas sudah ada di seluruh dunia selama berabad-abad lamanya. Sedangkan, Bitcoin terbilang masih "kanak-kanak", karena baru saja diluncurkan pada tahun 2009

Baik Bitcoin maupun emas, sebetulnya sama-sama bisa menjadi opsi investasi yang baik untuk melindungi investor dari gejolak ekonomi. Namun, kesamaannya hanya sampai di situ.

Apapun investasi yang Anda pilih, sebaiknya pelajari risiko dan peluangnya sebaik mungkin, dan lakukan dengan bijak. Jika Anda berminat untuk investasi kripto, ikuti terus perkembangan cryptocurrency Indonesia untuk membantu Anda dalam mengambil keputusan investasi.

(akn/hns)

Hide Ads