Salah satu perusahaan cryptocurrency terbesar di dunia, Binance akan menanam saham sebesar US$ 200 juta atau sekitar Rp 2,8 triliun (kurs: Rp 14.000) di perusahaan majalah dan penerbit digital, Forbes.
Forbes, yang telah berdiri selama 105 tahun ini menyatakan kesepakatan itu akan membantu menjadikan mereka sebagai pemimpin media yang memasok informasi tentang aset digital.
Dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan investasi tersebut, Pendiri Binance Changpeng 'CZ' Zhao mengatakan dia melihat media sebagai elemen penting untuk membangun pemahaman dan pendidikan secara yang luas ke masyarakat dari pasar crypto dan teknologi blockchain yang sedang berkembang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Miliarder Kanada-China, yang kekayaan bersihnya diperkirakan hampir US$ 100 miliar, kemudian mengklarifikasi komentarnya di Twitter, mengatakan fokusnya adalah membantu Forbes membangun teknologinya dan menyebut independensi editorial Forbes "suci".
Kepada CNBC, ia mengatakan perusahaannya juga mengincar investasi di perusahaan tradisional lainnya untuk memajukan adopsi blockchain, sebuah sistem untuk mencatat transaksi yang menggunakan buku besar bersama yang terdesentralisasi.
Forbes mengatakan Binance akan memberikan saran seputar teknologi, membantu publikasi bisnis.
Juru Bicara Bill Hankes kepada BBC mengatakan Forbes telah sangat independen selama lebih dari satu abad, terlepas dari kepemilikan Binance, dan itu tidak berubah. "Integritas jurnalisme terpercaya kami adalah aset merek terpenting kami," katanya, melansir BBC, Jumat (11/02/2022).
Kesepakatan itu datang pada momen penting bagi industri kripto. Mata uang seperti Bitcoin telah meroket.
Banyak perusahaan crypto telah bercabang ke area baru, termasuk media, karena mereka ingin meningkatkan jangkauan mereka, kata Henri Arslanian, mitra di PwC yang sering memberi saran kepada perusahaan crypto.
Dia menambahkan bahkan jika kedua belah pihak menjanjikan kebebasan, ikatan antara Binance dan media asal Amerika Serikat itu tetap akan menimbulkan pertanyaan
"Binance membeli bagian dari Forbes seperti McDonald's membeli bagian dari Yelp atau Marriott membeli bagian dari Trip Advisor," tulisnya di Twitter.
"Meskipun mungkin tidak ada konflik kepentingan langsung, saya pikir persepsi itu akan tetap ada," katanya kemudian kepada BBC.
(zlf/zlf)