Ariston juga menilai, instrumen investasi dengan karakter risiko yang besar belum tentu tidak cocok dengan investor pemula. Sebab bisa jadi investor pemula memang memiliki karakter yang berani mengambil risiko besar dengan harapan bisa mendapatkan return yang besar pula.
"Itu tergantung dari tujuan investasi di awal. Investor pemula tapi kalau dia punya ambisi yang besar mencari investasi yang return-nya besar tapi ya risikonya juga besar. Jadi tergantung dari karakter investor itu sendiri. Tapi karena dia pemula ya tentu dia harus mempelajari dulu, jangan main masuk aja," tegasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seiring dengan semakin tenarnya dunia kripto di Indonesia, aset-aset kripto buatan anak Indonesia juga semakin bermunculan. Terbaru dan yang belakangan ini bikin heboh adalah token kripto ASIX milik Anang Hermansyah.
Plt Kepala Bappebti Indrasari Wisnu Wardhana menilai, munculnya aset-aset kripto made in Indonesia merupakan hal yang positif. Sepanjang sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku, aset kripto buatan dalam negeri dapat diperdagangkan.
Bappebti melihat masa depan aset kripto buatan Indonesia cukup cerah. Potensi dan inovasi yang dimiliki anak bangsa serta potensi pasar di Indonesia sangat besar dan terus bertumbuh.
Dalam beberapa tahun ini, beberapa Aset Kripto buatan anak bangsa sudah dipasarkan di beberapa pasar global, dan ada yang sudah terdaftar dalam Peraturan Bappebti Nomor 7 tahun 2020.
Namun Wisnu menghimbau masyarakat memahami terlebih dahulu mekanisme dan risiko sebelum memutuskan berinvestasi aset kripto.
"Masyarakat juga harus memastikan jenis aset kripto yang secara legal telah ditetapkan oleh Bappebti dan dipastikan diperdagangkan pada calon pedagang fisik aset kripto yang telah memiliki tanda daftar dari Bappebti," ucap Wisnu dalam keterangan resmi.
(das/dna)