Ekonomi RI Bisa Ngebut Kalau Transaksi Tanpa Uang Tunai, Kok Bisa?

Ekonomi RI Bisa Ngebut Kalau Transaksi Tanpa Uang Tunai, Kok Bisa?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 14 Feb 2022 17:52 WIB
Ilustrasi pembayaran digital
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Pembayaran digital bisa menjadi salah satu jalan untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan bank sentral saat ini memiliki inisiatif untuk kolektif, kolaboratif dan inklusif di antara negara maju dan berkembang.

Perry mengungkkapkan percepatan konsolidasi industri sistem pembayaran yang terdiri atas perbankan maupun fintech.

Lalu pengembangan infrastuktur sistem pembayaran yang terintegrasi, mendukung interoperabilitas dan interkoneksi, dengan inisiatif berupa Standar Open API Pembayaran (SNAP), ekspansi 15 juta pengguna QRIS dan BI-FAST.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, sinergi dan koordinasi yang mencakup elektronifikasi, integrasi transformasi, serta digitalisasi UMKM. Perry menjelaskan kunci utama yakni keseimbangan antara inovasi dan mitigasi risiko, serta bersama-sama menuju pembayaran mancanegara.

"Dalam kondisi saat ini, kolaborasi dan aksi bersama antara negara berkembang dan negara maju kian penting sejalan dengan tujuan dari G20. Di sisi domestik, berbagai strategi akan efektif apabila seluruh pemangku kepentingan bekerja sama melalui pendekatan yang inovatif dan kolaboratif," kata dia dalam keterangannya, Senin (14/2/2022).

ADVERTISEMENT

Dalam kesempatan yang sama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menyampaikan bahwa pembayaran digital dapat mendukung setiap dimensi pariwisata yaitu Cleanliness, Health, Safety, and Evironment (CHSE) yang mendorong jumlah dan transaksi wisatawan.

Di samping itu, pendalaman inisiatif pembayaran digital yang dilakukan Bank Indonesia diyakini dapat mengakselerasi sektor pemerintah maupun bisnis. Sementara di sektor transportasi, ekspansi konektivitas jalan tol menjadi prospek positif bagi industri pembayaran digital. Adapun dari sisi perbankan, pembayaran digital secara signifikan telah mendorong tingkat transaksi nasabah di seluruh daerah.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Bank Indonesia bersama Ketua Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Santoso Liem, Ketua Perbanas Kartika Wirjoatmodjo, Ketua Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) Pandu Sjahrir, Wakil Ketua KADIN Shinta W. Kamdani, meluncurkan program '#AyoPakai QRIS Road to 15 juta pengguna baru'. Acara yang diwujudkan dengan aksi scan QRIS untuk "pembelian sate Pasar Gawok jarak jauh", menjadi representasi meluasnya penggunaan QRIS yang telah terentang di penjuru daerah hingga mancanegara.

(kil/dna)

Hide Ads