Melemahnya harga mata uang kripto terjadi dalam beberapa hari terakhir. Terra Luna adalah salah satu aset kripto yang mengalami penurunan harga paling drastis.
Dalam kurun waktu 24 jam harga Terra LUNA anjlok hingga 96,39% . Dikutip dari CoinmarketCap, tadi malam Kamis (12/5/2022) sekitar pukul 20.30, Terra LUNA diperdagangkan pada US$ 0,025 atau setara Rp 362 per koin (kurs Rp 14.500).
Padahal bulan lalu Terra Luna sempat menyentuh level tertingginya di harga Rp 1,7 juta per koin. Benar-benar kejatuhan yang sangat parah dalam waktu yang singkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip CoinDesk, penyebab turunnya harga Terra LUNA adalah karena penyusutan harga stablecoin Terra USD (UST). Terra LUNA merupakan proyek berbasis blockchain yang dikembangkan oleh Terra Labs. Blockchain Terra bertujuan untuk melacak nilai dolar AS, seperti sesama stablecoin Tether dan USDC.
Berbeda dengan aset kripto lain, Terra tidak memiliki uang tunai dan aset lain yang disimpan sebagai cadangan untuk mendukung tokennya. Sebagai gantinya Terra menggunakan campuran kode yang kompleks dan token LUNA untuk menstabilkan harga.
UST penting bagi investor Bitcoin karena Luna Foundation Guard, organisasi yang mendukung proyek Terra memiliki miliaran dolar AS dalam bentuk Bitcoin yang berpotensi dibuang ke pasar kapan saja.
Secara sederhana protokol Terra sangat berpengaruh pada harga terraUSD dan Luna. Ketika harga terraUSD turun di bawah dolar, hanya bisa ditukar dengan Luna. Itu sebabnya terraUSD menjadi langka dan harganya bisa naik.
Kepanikan selanjutnya adalah Luna Foundation Guard sempat mengumumkan akan meminjamkan Bitcoin senilai US$ 750 juta kepada perusahaan perdagangan. Hal itu dilakukan untuk membantu melindungi harga terraUSD.
Lanjut di halaman berikutnya untuk mengetahui prediksi harga Terra LUNA di masa mendatang.
Simak Video "Video OJK Catat Jumlah Investor Kripto RI Tembus Angka 13,71 Juta"
[Gambas:Video 20detik]