Industri Metaverse Berkembang Pesat, Bagaimana Dukungan Pemerintah?

Laporan dari Davos

Industri Metaverse Berkembang Pesat, Bagaimana Dukungan Pemerintah?

Zulfi Suhendra - detikFinance
Rabu, 25 Mei 2022 08:30 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia terus mengalami perkembangan pesat. Hal ini tercermin pada gross merchandise value di 2021 yang tumbuh sebesar US$ 70 miliar.
Foto: Dok. Kominfo
Davos -

Perkembangan industri metaverse dinilai potensial dan semakin cepat ke depannya. Pemerintah pun bersiap menyediakan infrastrukturnya.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengakui industri metaverse berkembang pesat. Dia mengatakan Indonesia tak boleh ketinggalan menangkap peluang ekonomi digital ini.

"Metaverse berkembang pesat. Pada saat kita menyiapkan 4G dan 5G di saat itu akan tumbuh dan berkembang sangat besar. Kita harus mengambil inisiatif. Pemerintah punya komitmen," ujar Johnny G Plate di sela acara World Economic Forum 2022 di Davos, Selasa (25/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Johnny mengatakan, Indonesia Pavilion di Davos yang merupakan 'rumah' Indonesia, dipamerkan salah satu industri metaverse karya anak bangsa yaitu WIR Group. Menurutnya itu merupakan bukti bahwa perkembangan industri ini tak bisa dipandang sebelah mata.

"Salah satu perusahaan yang berhubunbgan dengan metaverse itu WIR hadir di sini," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Johnny menambahkan, komitmen pemerintah dalam mendukung metaverse, umumnya perkembangan ekonomi digital adalah mempersiapkan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi.

"Komitmen pemerintah yang mahal itu infrastruktur TIK nya kita siapkan dengan baik untuk 4G dan 5G. Yang kedua spectrum frekeunsinya kita siapkan juga. tanpa ini nggak bisa juga 4G dan 5G jalan," ujarnya.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Selain itu, yang tak kalah penting adalah dibuatnya regulasi.

"Ketiga tentu regulasi yang dibutuhkan. Tentu memperhatikan tumbuh kembang ekonomi termasuk tata kelola data manajemen, tapi di sisi lain kita harus memperhatikan kedaulatan. Juga mutual benefit. Jangan sampai Indonesia hanya menjadi pasar. Kita juga harus bersama-sama mengisi perekonomian digital kita," katanya.

Mengenai WIR, Direktur Overseas Development Wir Group Yasha Chatab mengatakan, WIR adalah salah satu pelopor perusahaan berbasis augmented reality (AR) di Asia Tenggara. WIR, katanya, sudah menjadi klien untuk puluhan industri mancanegara dengan mengkombinasikan teknologi imersif seperti Virtual Reality (VR) & Artificial Intelligence (AI).

"Dalam inovasi terbesarnya yang dinamakan Metaverse Indonesia, WIR Group menyajikan pengalaman dunia Metaverse dengan mengedepankan unsur unsur kearifan lokal budaya Indonesia," kata Yasha.

"WIR Group sebagai salah satu perusahaan teknologi perangkat lunak metaverse asal Indonesia rencananya akan memperkenalkan prototipe metaverse Indonesia pada November 2022 nanti," imbuhnya.

Yasha mengatakan, WIR bukanlah perusahaan baru, melainkan sudah ada sejak 2009. Sejak saat itu, WIR Group telah menyelesaikan ribuan proyek dan melayani lebih dari 20 negara termasuk di antaranya Amerika Serikat, Jerman, Spanyol, Nigeria, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Myanmar & banyak lainnya.


Hide Ads