Bandar Kripto Beraset Rp 150 T Bangkrut! Utangnya di Mana-mana

Bandar Kripto Beraset Rp 150 T Bangkrut! Utangnya di Mana-mana

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Selasa, 12 Jul 2022 11:26 WIB
Ilustrasi Kripto
Ilustrasi Kripto/Foto: Dok. Shutterstock
Jakarta -

Pada Maret, Three Arrows Capital mengelola aset US$ 10 miliar atau RP 150 triliun (kurs Rp 15.000) dan menjadikannya salah satu dana lindung nilai paling menonjol di dunia. Kini, perusahaan yang juga dikenal sebagai 3AC menuju kebangkrutan setelah jatuhnya harga kripto hingga gagal bayar utang.

Ini mungkin baru permulaan karena 3AC memiliki daftar rekanan yang panjang. 3AC terdampak anjloknya kripto hingga US$ 1 triliun yang diperparah oleh Bitcoin dan Ethereum.

Blokchain.com, lembaga pertukaran kripto dilaporkan memiliki pinjaman US$ 270 juta ke 3AC, pialang Voyager Digital juga mengajukan perlindungan kebangkrutan karena 3AC tidak bisa membayar utang US$ 670. Pemberi pinjaman kripto di AS, Genesis dan BlockFi, platform turunan kripto BitMEX, dan pertukaran kripto FTX juga mengalami kerugian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kredit sedang dihancurkan dan ditarik, standar penjaminan diperketat, solvabilitas sedang diuji. Jadi semua orang menarik likuiditas dari pemberi pinjaman kripto," kata partner Castle Island Ventures, Nic Carter dikutip dari CNBC, Selasa (12/7/2022).

Strategi Three Arrows melibatkan peminjaman uang dari seluruh industri dan kemudian menginvestasikan modal itu ke proyek kripto lainnya, bahkan seringkali baru lahir. Firma itu telah ada selama satu dekade.

ADVERTISEMENT

"3AC seharusnya lebih bijaksana dalam berinvestasi," kata Nik Bhatia, profesor keuangan dan ekonomi bisnis di University of Southern California.

Bangkrutnya 3AC berawal dari kejatuhan terraUSD (UST) pada Mei. Stabilitas UST bergantung pada serangkaian kode yang kompleks dengan sedikit uang tunai.

"Koreksi aset berisiko ditambah dengan likuiditas yang lebih sedikit menjanjikan imbal hasil yang tinggi namun tidak berkelanjutan. Ini membuat keruntuhan harga seperti UST," ujar Alkesh Shah, ahli strategi aset digital dan kripto global di Bank of America.

Kepanikan membuat harga UST anjlok dan token LUNA membuat investor rugi US$ 60 miliar. 3AC telah menginvestasikan US$ 200 juta di LUNA.

Ambruknya UST mengguncang kepercayaan investor dan membuat penurunan kripto lebih cepat. Sementara, pemberi pinjaman 3AC meminta uang mereka kembali namun tidak bisa.

Simak juga video 'Token Buatan Dalam Negeri Ini Sempat Trending Nomor 1 di Jaringan Avalanche':

[Gambas:Video 20detik]



(ara/ang)

Hide Ads