Krisis Lebanon Bikin Pemuda Ini Jadi Raja Tambang Kripto Raup Rp 314 Juta/Bulan

ADVERTISEMENT

Krisis Lebanon Bikin Pemuda Ini Jadi Raja Tambang Kripto Raup Rp 314 Juta/Bulan

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 09 Nov 2022 09:47 WIB
Ilustrasi tambang kripto
Foto: Dok. All Time Mining
Jakarta -

Krisis ekonomi masih melanda Lebanon. Kondisi ekonomi di negara timur tengah itu cukup memprihatinkan saat ini, mata uang lokal telah kehilangan lebih dari 95% nilainya sejak 2019.

Sejalan dengan itu, upah minimum terus menerus turun hingga menyentuh angka US$ 17 atau hanya sekitar Rp 266 ribu per bulan. Uang pensiun hampir tidak berharga, dan saldo rekening bank hanyalah angka di atas kertas.

Kondisinya makin parah hari ke hari, beberapa bank tutup tanpa peringatan dan ATM sering kehabisan uang tunai atau sepenuhnya offline karena pemadaman listrik nasional.

Masyarakat Lebanon pun mulai perlahan-lahan beralih bertransaksi dengan aset kripto karena nilainya lebih berharga daripada mata uang lokal. Hal ini pun membuat beberapa orang menjadi 'raja kripto'.

Ahmad Abu Daher salah satunya. Dengan kondisi ekonomi negara yang memprihatinkan, Abu Daher terjun ke bisnis penambangan kripto. Dia telah menekuni dunia kripto sejak dua tahun lalu. Dia dan seorang temannya memulai dengan tiga mesin yang menggunakan tenaga hidroelektrik di Zaarouriyeh, sebuah kota yang berjarak 30 mil di selatan Beirut di Pegunungan Chouf.

"Ketika kami memulai, itu adalah ide bagus bagi kami untuk menghasilkan uang sambil tidur atau makan," kata Abu Daher dilansir dari CNBC, Rabu (9/11/2022).

Abu Daher menjalankan tambang kriptonya itu dimulai dari akar rumput dan dilakukan secara independen. Pria berusia 22 tahun ini dan sekitar 40 karyawannya di Lebanon dan Suriah bekerja sepanjang waktu untuk mengelola ribuan mesin penambang di seluruh negeri.

"Kami tidak bisa tidur. Kami tidak bisa istirahat. Semua tim saya masih terjaga. Mereka tidak tidur. Shift kami bekerja 16 jam per hari, dan terkadang, hingga 18 atau 19 jam," kisah Abu Daher.

Saat diwawancarai, suara Abu Daher pun bersaing dengan suara mesin yang berputar di belakangnya, mesin-mesin itu berkerja memecahkan ribuan persamaan matematika yang rumit untuk menghasilkan token kripto. Menurutnya, kripto menjadi sumber pendapatan penting di negaranya di mana uang tidak lagi masuk akal.

Abu Daher pernah mengenyam pendidikan arsitek. Dia melihat beberapa mahasiswa-mahasiswa di perguruan tinggi di negaranya nampaknya tidak dapat menemukan pekerjaan setelah lulus, sehingga dia menyadari harus proaktif untuk mencari peluang pekerjaan yang lainnya. Dia bahkan sampai belajar sendiri berbagai tugas teknis sebuah tambang kripto dengan menonton video YouTube.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT