Krisis kripto semakin nyata. Kabar terbaru, bursa kripto Bitfront yang didukung oleh aplikasi media sosial Jepang, LINE ditutup setelah gagal mengatasi gejolak.
Pengumuman oleh bursa berbasis di Amerika Serikat (AS) ini muncul saat pasar aset digital ini bergulat dengan dampak runtuhnya bursa kripto lainnya, FTX.
Dalam situsnya tertulis, perdagangan di Bitfront akan ditangguhkan pada akhir tahun dan penarikan pada 31 Maret 2023. Perusahaan menyatakan, tidak dapat mengatasi tantangan dalam industri yang berkembang pesat saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harap dicatat bahwa keputusan ini ... tidak terkait dengan masalah baru-baru ini terkait pertukaran tertentu yang dituduh melakukan pelanggaran," tulis perusahaan dikutip dari CNN, Rabu (30/11/2022).
Baca juga: Raja Kripto Hong Kong Meninggal di Usia Muda |
LINE merilis Bitfront pada 2020. Sekarang, LINE akan fokus pada ekosistem dan token blockchain aslinya. Keputusannya untuk menutup bursa ini datang pada hari yang sama ketika pemberi pinjaman kripto BlockFi mengajukan kebangkrutan.
BlockFi didirikan pada 2017 oleh Zac Prince dan Flori Marquez yang memberikan pinjaman kepada pelanggan menggunakan aset kripto sebagai jaminan.
Tidak seperti Bitfront, masalah BlockFi terkait langsung dengan FTX. Mereka mengumumkan awal bulan ini bahwa mereka telah menghentikan penarikan, dengan alasan eksposur signifikan terhadap FTX dan dana lindung nilai, Alameda. FTX, Alameda, dan puluhan afiliasinya mengajukan kebangkrutan pada 11 November.
Lihat juga Video: Proyeksi CEO Asix + Soal Stabilitas Kripto Tahun Depan