Sadis! Investasi Kripto Kini Cuma Bikin Frustrasi

Sadis! Investasi Kripto Kini Cuma Bikin Frustrasi

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 07 Des 2022 08:05 WIB
Survei: Setengah Pemilik Baru Kripto Pemain Baru, Terbanyak dari Brasil dan Indonesia
Foto: DW (News)

Tahun 2022 merupakan tahun yang brutal bagi investor kripto. Harga Bitcoin saja telah turun 63%, sementara kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan telah kehilangan nilai US$ 1,63 triliun.

Apalagi, dengan imbas bursa kripto FTX Sam Bankman-Fried yang mengalami kehancuran bagaikan menusuk duri tajam dalam-dalam ke tengah pasar.

Linda Obi, seorang investor kripto lainnya asal kota Lagos, Nigeria menyatakan pertumpahan darah telah terjadi di jagat aset kripto. Bukan lagi musim dingin, namun kehancuran sudah ada di depan mata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini bukan musim dingin lagi, ini adalah pertumpahan darah, karena krisis FTX seperti domino yang menggulingkan begitu banyak perusahaan," kata Linda Obi.

Wanita berusia 38 tahun yang juga bekerja di perusahaan blockchain Zenith Chain itu mengatakan dia adalah investor jarak jauh dengan pengalaman investasi lima tahun pada aset kripto. Namun dia mengaku saat ini telah memperdagangkan semua aset kriptonya, termasuk altcoin dan memecoin.

ADVERTISEMENT

Linda Obi menyatakan telah terjadi tren ikut-ikutan alias fear of missing out (FOMO) di tengah investasi aset kripto. Hal ini juga didorong dengan banyaknya gembar-gembor yang dilakukan influencer hingga selebritis soal keuntungan aset kripto.

"Saya akan sangat jujur, saya pikir ada banyak hype di sekitar crypto, dengan pemasaran influencer dan selebriti favorit Anda berbicara tentang kripto," kata Linda Obi.

Sangat banyak menurutnya, investor baru yang asal masuk tanpa melakukan penelitian apapun soal aset kripto. Ujungnya kerugian terjadi di mana-mana karena tren ikut-ikutan.

"Orang-orang tidak meneliti, dan langsung masuk, dan itu harus berubah. Kami telah mulai melakukan percakapan serius tentang bagaimana kami benar-benar dapat membersihkan dan mengiklankan ruang tersebut," ungkap Linda Obi.


(hal/dna)

Hide Ads