Otoritas Amerika Serikat (AS) telah mendakwa bos dan pemilik perdagangan kripto FTX, Sam Bankman-Fried. Kasusnya dianggap sebagai salah satu penipuan keuangan terbesar dalam sejarah AS.
Hal itu dikatakan oleh Pengacara AS untuk Distrik Selatan New York, Damian Williams, dalam konferensi pers Selasa (13/12) kemarin.
Selain menuduh Bankman-Fried menipu pemberi pinjaman, investor dan pelanggan, Williams menuduhnya menggunakan puluhan juta dalam berkontribusi kampanye ilegal untuk partai Demokrat dan Republik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua uang kotor ini digunakan untuk melayani keinginan Bankman-Fried untuk membeli pengaruh bipartisan dan mempengaruhi arah kebijakan publik di Washington," kata Williams, katanya dikutip dari BBC, Rabu (14/12/2022).
Ketua Komisi Keamanan dan Pertukaran (Securities and Exchange Commission/SEC), Gary Gensler mengatakan kasus dugaan penipuan terhadap Bankman-Fried merupakan peringatan bagi platform lain untuk mematuhi undang-undang AS.
Kasus ini seperti membalikan status Bankman-Fried. Sebelumnya dia bahkan dijuluki versi muda dari investor legendaris AS Warren Buffett. Kekayaan bersih yang tercatat sebelumnya lebih dari US$ 15 miliar.
Kini Bankman-Fried malah menjadi tersangka kasus penipuan. Kemarin, dia ditangkap di Bahama dan ditahan di sana sambil menunggu ekstradisi ke AS.
Masalah ini bermula pada saat FTX mengajukan kebangkrutan bulan lalu di AS. Hal ini membuat investor tidak dapat menarik dana mereka.
Menurut pengajuan pengadilan bulan lalu, FTX berutang kepada 50 kreditur terbesarnya hampir US$ 3,1 miliar.
Padahal sudah miliaran uang diinvestasikan. Sejak 2019, FTX yang berbasis di Bahama telah mengumpulkan lebih dari US$ 1,8 miliar dari investor ekuitas. Angka itu termasuk sekitar US$ 1,1 miliar dari sekitar 90 investor yang berbasis di AS.
Lihat juga video 'Tarik Ulur Kripto, Antara Bappebti dengan OJK':