Sekelas JP Morgan Kecele Startup Abal-abal Macam Frank

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Minggu, 15 Jan 2023 19:27 WIB
Foto: Getty Images/Cate Gillon
Jakarta -

Perusahaan keuangan top asal Amerika Serikat, JP Morgan Chase (JPMC) ditipu oleh seorang pendiri startup. Kejadian ini terungkap setelah JPMC mengakuisisi sebuah startup fintech bernama Frank.

Frank, sendiri merupakan startup yang memberikan layanan berupa pinjaman pendidikan kepada pelajar di AS. JPMC mengakuisisi Frank dengan biaya sebesar US$ 175 juta atau sekitar Rp 2,6 triliun (dalam kurs Rp 15.250).

Dilansir dari Forbes, Minggu (15/1/2023), JPMC menuduh pendiri Frank Charlie Javice dan juga Oliver Amar telah memalsukan data pengguna startup. Frank diklaim memiliki 4,25 juga pengguna, padahal pengguna aslinya cuma 300 ribuan orang saja.

JPMC telah resmi menuntut Charlie Javice dan Oliver Amar denhan tuduhan pemalsu data. Gugatan diajukan akhir tahun lalu di Pengadilan Distrik AS di Delaware.

"Javice pertama kali menolak permintaan JPMC, dengan alasan bahwa dia tidak dapat membagikan daftar pelanggannya karena masalah privasi," tulis JPMC dalam gugatannya untuk menjelaskan kronologi kasus yang terjadi dengan Javice.

Diduga Javice dan Amar meminta direktur teknik Frank untuk membuat detail pelanggan palsu setelah JP Morgan meminta detail pengguna sebagai bagian dari pembicaraan pengambilalihan.

Setelah direktur tekniknya menolak, Javice kemudian diduga telah membayar US$ 18.000 atau sekitar Rp 274,5 juta kepada seorang profesor ilmu data untuk membuat jutaan akun palsu menggunakan data sintetis.

Bersambung ke halaman selanjutnya.




(hal/dna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork