Awas! Jangan Sekali-kali Beli Kripto Kalau Belum Tahu Hal Ini

Awas! Jangan Sekali-kali Beli Kripto Kalau Belum Tahu Hal Ini

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Selasa, 08 Agu 2023 09:30 WIB
Ilustrasi Cryptocurrency atau kripto
Foto: Getty Images/iStockphoto/guvendemir
Jakarta -

Investasi aset kripto disebut-sebut dapat memberikan keuntungan yang tinggi. Namun di balik itu juga tersimlan risiko yang tinggi pula. Karenanya masyarakat perlu mengetahui beberapa hal penting ini sebelum mulai berinvestasi di aset kripto.

Kepala Peneliti Center of Digital Economy INDEF Nailul Huda mengatakan salah satu hal yang paling penting sebelum berinvestasi adalah mengenali profil investasi yang cocok untuk diri sendiri. Menurutnya bila yang bersangkutan memiliki profil investasi resiko rendah, sebaiknya jangan berinvestasi di kelompok-kelompok instrumen dengan risiko tinggi termasuk aset kripto.

"Saya ingin ingatkan sekali lagi bagi masyarakat yang ingin berinvestasi. Investasi di Kripto memang berpotensi menghasilkan keuntungan yang tinggi, namun juga "menyimpan" risiko yang tinggi pula. High Risk Return. Risk-nya dulu baru kita bicara return-nya," kata Nailul kepada detikcom, Senin (7/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Maka sebelum berinvestasi, kenali dulu profil risiko kita. Jangan sampai profil risiko kita rendah, kita berinvestasi yang berisiko tinggi (termasuk aset kripto)," tegasnya lagi.

Kemudian Nailul juga menyarankan untuk tidak menggunakan uang kebutuhan sehari-hari untuk berinvestasi. Disarankan untuk menggunakan uang yang memang sudah sengaja disisihkan untuk berinvestasi.

ADVERTISEMENT

"Jangan menggunakan uang kebutuhan sehari-hari untuk berinvestasi, terlebih bagi orang yang masih punya tanggungan kontrakan dan lainnya. Gunakan uang yang memang sudah disisihkan untuk berinvestasi," jelas Nailul.

Selain itu ia juga sangat tidak menganjurkan masyarakat menggunakan uang pinjaman sebagai modal berinvestasi, khususnya di instrumen-instrumen yang tinggi resiko seperti aset kripto.

"Jangan gunakan uang pinjaman online untuk berinvestasi, terlebih di aset kripto yang nilainya sangat volatile. Jangan sampai terjerat pinjol gara-gara aset investasinya merugi. Sangat tidak disarankan," sambungnya.

Senada dengan Nailul, Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah juga mengingatkan bila aset kripto merupakan jenis instrumen yang berisiko tinggi. Untuk itu ia sangat menyarankan untuk tidak berinvestasi di aset kripto bila belum benar-benar mengerti seluk-beluk instrumen tersebut.

"Menurut saya yang boleh bermain di situ (aset kripto), saya sarankan mereka yang benar-benar mengerti (kripto). Kaya mahasiswa, jangan lah enggak usah main di situ, mereka yang enggak sepenuhnya paham enggak usah lah main di situ," tutur Piter.

Ilustrasi Jual Beli KriptoIlustrasi Jual Beli Kripto Foto: Dok. Shutterstock

Sejalan dengan itu, Piter menjelaskan modal utama dari berinvestasi adalah tingkat pemahaman investor terhadap instrumen yang ingin diinvestasikan. Sebab menurutnya semudah apapun jenis investasi yang ditawarkan, bila yang bersangkutan tidak paham betul maka risikonya akan sangat besar.

"Yang paling utama berinvestasilah pada sesuatu yang kamu kuasai, itu nomor satu. Meski investasi segampang apapun sesederhana apapun kalau kita gak ngerti ya risikonya tinggi. Jadi untuk berinvestasi itu modal utamanya adalah paham," ungkapnya.

Kemudian ia juga menyarankan pada para investor untuk tidak terburu-buru mencari hasil dari investasi yang ditanamnya. Menurutnya hal ini malah akan membuat investor "buta arah" sehingga pilihan investasinya menjadi tidak jelas.

Piter juga mengingatkan untuk hanya berinvestasi menggunakan uang yang tidak dipergunakan dalam waktu dekat. Hal ini membantu investor untuk tidak kehilangan uang lebih banyak bila ternyata investasi yang dibelinya gagal.

"Jangan menggunakan uang yang tidak kita miliki. Jangan utang, berinvestasilah menggunakan uang kita yang benar-benar idle, yang istilahnya tuh siap untuk risiko kita kehilangan," jelas Piter.

Kelebihan dan Kekurangan Aset Kripto


Direktur Center of Law and Economic Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengungkapkan investasi pada aset kripto memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan.

Untuk kelebihan, Bhima menjelaskan bila kripto merupakan aset berupa mata uang digital yang dapat diperdagangkan kapanpun dan dimanapun. Selain itu aset ini juga dapat diperdagangkan lintas negara dengan mudah.

"Kelebihannya itu kan aset kripto ini seolah bisa ditransaksikan di mana pun ya, dan itu transaksi antar negara bisa," ungkap Bhima.

Selain itu, aset kripto sendiri sepenuhnya diperdagangkan secara digital, termasuk di Indonesia. Dengan begitu aset ini dapat dengan mudah dicairkan melalui platform-platform perdagangan aset digital.

"Kedua aset kripto itu dipersepsikan sebagai investasi yang liquid atau lebih mudah cair dan menawarkan imbal hasil yang relatif tinggi pada saat puncak dari aset kripto," katanya.

"Kemudian juga aset kripto ini seolah juga menjadi trend investasi digital, karena banyak istilah-istilah baru kemudian juga platform transaksinya menggunakan full digital," sambung Bhima lagi.

Sementara itu untuk kekurangannya, Bhima mengatakan bila pergerakan harga aset kripto sangat cepat dan fluktuatif. Karena itu aset yang satu ini terbilang tinggi resiko.

"Kekurangannya aset kripto ini resikonya tinggi, kemudian fluktuasi harganya bergerak sangat cepat," tutur Bhima.

Selain itu aset kripto juga memiliki banyak jenis dan dikeluarkan oleh banyak pihak. Untuk itu investor perlu dengan seksama memahami aset yang ingin dibelinya.

"Aset kripto ini sangat banyak penerbitnya, dari institusi yang berbeda-beda. Masing-masing punya manajemen resiko dan track record yang tidak sama juga," jelas Bhima.

"(Sebelum berinvestasi) harus memahami white paper aset kriptonya, dibaca dulu koin yang digunakan itu untuk apa. Misalnya apakah untuk game, apakah untuk transaksi keuangan, jadi pelajari dulu," tambahnya lagi.

(rrd/rir)

Hide Ads