Belakangan ini Institut Teknologi Bandung (ITB) ramai menjadi sorotan karena bekerja sama dengan lembaga keuangan penyedia pinjaman online atau pinjol di bidang pendidikan, Danacita untuk membayar uang kuliah tunggal (UKT). Ternyata, skema pinjaman mahasiswa ini juga diterapkan di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Inggris, Korea, Kanada, Polandia, Meksiko, dan sebagainya.
Lantas apa bedanya dengan student loan atau pinjaman mahasiswa di luar negeri, khususnya Amerika Serikat (AS).
Perencana Keuangan Andy Nugroho menyebut memang ada perbedaan antara skema pinjaman mahasiswa di Indonesia dengan di luar negeri. Di Amerika Serikat misalnya, di mana pembayaran cicilan baru dilakukan saat mahasiswa telah lulus kuliah dan mulai bekerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, di Indonesia dibayarkannya saat masih menjadi mahasiswa atau saat itu juga.
"Bedanya di mana loan (pinjaman) pendidikan itu memang tujuannya adalah dikasih pinjaman terus kemudian nanti dibayarkannyai setelah si anak ini lulus kuliah. Kalau pinjol kan hari ini bayar, duitnya cair, bulan depan kita sudah harus mulai mengangsur si orang tuanya. Jadi, perbedaannya disitu," kata Andy kepada detikcom, Senin (29/1/2024).
Adapun jangka waktu pembayarannya di Indonesia lebih singkat, yakni maksimal satu tahun. Meskipun mahasiswanya belum lulus, harus dibayarkan saat itu juga.
Sementara, untuk skema pinjaman di luar negeri tidak diberi jangka waktu untuk membayar. Yang terpenting, mahasiswa dapat lulus baru melunasinya.
"Sedangkan yang di loan (pinjaman di luar negeri) nya ini kan nggak ada jangka waktunya lulus dulu kemudian nanti selang berapa waktu atau bulan dicicil setelah lulus," jelasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal. Dia menyebut skema pinjaman mahasiswa di Australia dibayarkan setelah mahasiswa lulus dan telah bekerja.
"Kalau di Australia ada yang loan (pinjaman mahasiswa) itu dibayar ketika mereka sudah lulus dan dapat kerja," katanya kepada detikcom.
Berdasarkan catatan detikcom, simulasi cicilan Danacita di situs resminya, mahasiswa ITB dikenakan biaya bulanan platform 1,6-1,8% per bulan, serta biaya persetujuan 3 persen.
Dalam simulasi Cicilan Reguler - Mahasiswa Aktif, mahasiswa yang mengajukan pinjaman Rp 12,5 juta dengan durasi pembiayaan 12 bulan maka diestimasi membayar dengan total Rp 15,5 juta atau Rp 1,291 juta per bulan. Mahasiswa ini dikenakan biaya platform bulanan 1,75 persen dan biaya persetujuan 3 persen.
Menanggapi hal tersebut,Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB Dr Naomi Haswanto mengatakan, "Kembali kepada opsi pilihan pembayaran oleh mahasiswa, bunga bank lembaga pembiayaan non bank besarannya diatur oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan)," kata Naomi dikutip dari detikedu.
Simak juga Video: Kontroversi Pembayaran UKT ITB Lewat Pinjol