Sri Mulyani Blak-blakan di Hari Kartini

Foto Bisnis

Sri Mulyani Blak-blakan di Hari Kartini

Hasan Al Habshy - detikFinance
Jumat, 21 Apr 2017 10:31 WIB

Jakarta - Sri Mulyani Indrawati menjadi satu-satunya wanita yang menduduki kursi Menteri Keuangan RI. Ahli ekonomi itu pun bercerita kisahnya di Hari Kartini ini.

Sri Mulyani Indrawati menjadi satu-satunya wanita yang menduduki kursi Menteri Keuangan Republik Indonesia. Bahkan terhitung dua kali sudah menduduki posisi yang sama pada pemerintahan berbeda, pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Wanita kelahiran Lampung, 26 Agustus 1962 tersebut diakui kepiawaiannya dalam bidang ekonomi tidak hanya di Indonesia, namun juga dunia. Lepas dari posisi menteri pada Mei 2010 silam, Sri Mulyani mendarat di Bank Dunia sebagai Managing Director.
Sebagai seorang perempuan, Sri Mulyani berbagi cerita secara khusus kepada detikFinance, tentang bagaimana mengelola sekitar 72.000 orang pegawai Kementerian Keuangan.
Menurut Sri Mulyani, kepemimpinan itu sebenarnya enggak ada hubungannya dengan gender, tapi gender di-mention itu bisa memperkaya. Menurutnya kalau kita memimpin satu organisasi, pertama kita harus punya connection dengan yang dipimpin.
Untuk menciptakan connection tersebut menurut Sri Mulyani yang pertama adalah menyamakan tujuan.
Sri Mulyani juga bercerita perihal kembalinya dia ke Indonesia usai menjadi pejabat Bank Dunia.
Menurutnya kembalinya ia ke Indonesia sebagai Menkeu itu untuk membetulkan APBN. "Karena saya anggap mungkin nilai tambah langsungnya adalah bahwa confidents (kepercayaan) menjadi salah satu titik yang menyandung Indonesia yang ingin tumbuh secara tinggi dan cepat" jelasnya.
Menurutnya, waktu itu nampaknya APBN merupakan suatu hal yang sangat kritikal untuk mengembalikan lagi perasaan bahwa Indonesia itu bukan negara yang sakit yang dalam kondisi krisis. Negaranya sembuh, sebenarnya cukup stabil.
Infrastruktur menjadi program utama dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam kesempatan itu Sri Mulyani pun menjelaskan soal pendanaannya.
Menurutnya belanja infrastruktur itu dalam APBN bisa melalui 4 chanel. Saluran pertama itu belanja melalui K/L (Kementerian/Lembaga), katakanlah Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), Kementerian Perhubungan, Kementerian ESDM.
Cara yang kedua, kita menggunakan uang yang sama tapi belanjanya melalui PMN (Penyertaan Modal Negara) ke BUMN. Cara yang ketiga tetap dengan BUMN yang lain, seperti LMAN (Lembaga Manajemen Aset Negara). Keempat adalah, kalau kita membuat infrastruktur dan artinya infrastruktur itu dipakai oleh masyarakat dan sebagian dari dana masyarakat itu menggunakan dalam bentuk tarif.
Sri Mulyani adalah Sarjana Ekonomi lulusan Universitas Indonesia pada 1986. Lalu melanjutkan pendidikan ke University of Illionis Urbana Champaign, USA dan mendapatkan gelar Master of Science of Policy Economics dan meraih gelar Ph.D.of Economics dari universitas yang sama pada 1992.
Wanita kelahiran Lampung, 26 Agustus 1962 tersebut diakui kepiawaiannya dalam bidang ekonomi tidak hanya di Indonesia, namun juga dunia. Lepas dari posisi menteri pada Mei 2010 silam, Sri Mulyani mendarat di Bank Dunia sebagai Managing Director.
Sri Mulyani Blak-blakan di Hari Kartini
Sri Mulyani Blak-blakan di Hari Kartini
Sri Mulyani Blak-blakan di Hari Kartini
Sri Mulyani Blak-blakan di Hari Kartini
Sri Mulyani Blak-blakan di Hari Kartini
Sri Mulyani Blak-blakan di Hari Kartini
Sri Mulyani Blak-blakan di Hari Kartini
Sri Mulyani Blak-blakan di Hari Kartini
Sri Mulyani Blak-blakan di Hari Kartini
Sri Mulyani Blak-blakan di Hari Kartini
Sri Mulyani Blak-blakan di Hari Kartini
Sri Mulyani Blak-blakan di Hari Kartini
Sri Mulyani Blak-blakan di Hari Kartini
Hide Ads