Kabupaten Karimun - Selain menjadi nelayan, warga di Kabupaten Karimun, Kepri, juga mencari nafkah dengan membuka usaha. Salah satunya usaha pengolahan hasil laut seperti kerupuk.
Foto Bisnis
Berkah di Balik Bisnis Kerupuk di Perbatasan Indonesia-Singapura

Suryati (43) menggantungkan hidup dengan membuat kerupuk ikan dan udang di tempat tinggalnya yang berada di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau.
Usaha membuat kerupuk ini sudah dilakoni Suryati sejak tahun 2012.
Selain membuat kerupuk, Suryati juga berjualan udang dan warung jajanan.
Dari usahanya tersebut Suryati tak hanya mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari tetapi bahkan mampu menyekolahkan kedua putrinya hingga ke jenjang universitas.
Perjalanan Suryati dalam merintis usaha pembuatan kerupuk ini tak selalu mudah. Suryati bercerita, dahulu saat listrik belum mengalir selama 24 jam, ia harus menunggu selama beberapa hari agar kerupuknya keras dan dapat dijual. Pasalnya usaha pembuatan kerupuk milik Suryati ini amat bergantung dengan listrik, khususnya di proses pendinginan bahan baku setelah dikukus.
Namun, usai PLN berhasil mengalirkan listrik selama 24 jam di kawasan tempat tinggal Suryati, ia pun kini dapat bekerja lebih leluasa dan tak perlu waktu hingga berhari-hari lamanya dalam memproduksi kerupuk buatannya.
Lewat usaha pembuatan kerupuk ini, Suryati mampu meraup untung hingga Rp 2 juta setiap bulannya.
Tak hanya dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Suryati bahkan mampu membiayai pendidikan kedua putrinya hingga ke jenjang universitas.