Jakarta - Pandemi Corona membuat perekonomian di berbagai negara mengalami krisis global. Ada beberapa negara yang telah menerapkan strategi ekonominya dengan matang.
Picture Story
Deretan Negara dengan Kebijakan Ekonomi yang Matang saat Corona

Suasana Sydney Opera House tampak sepi saat wabah COVID-19 melandaΒ Australia. Pemerintah Australia menggunakan istilah 'hibernation' untuk menjelaskan apa yang mereka lakukan sekarang, yaitu dengan cara menidurkan ekonomi mereka. Getty Images/Cameron Spencer
Selama menidurkan ekonomi sementara, pemerintah Australia melakukan kebijakan memberikan bantuan kepada pekerja dan perusahaanya agar tidak bangkrut. Getty Images/Cameron Spencer
Diperkirakan sekitar 6 juta pekerja di Australia akan mendapatkan subsidi tersebut, jumlah yang cukup tinggi dari 26 juta penduduk saat ini. Getty Images/Chris Hyde
Pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan yang keseluruhan nilanya lebih dari AU$213,7 miliar, atau hampir dua ribu triliun rupiah, yang dibagi ke dalam tiga paket kebijakan. Getty Images/Cameron Spencer
Paket terbesar diumumkan akhir Maret kemarin, yakni sebesar AU$130 miliar, dimana karyawan akan mendapatkan subsidi upah sampai AU$1.500, atau hampir Rp15 juta per dua minggu yang akan dibayar selama enam bulan. Kebijakan itu diperuntukan kepada pekerja yang perusahaanya tutup sementara. Getty Images/Brook Mitchell
Selanjutnya ada negara tetangga Malaysia yang ikut menerapkan kebijakan bantuan langsung tunai kepada warganya saat masa lokcdown. Getty Images/Rahman Roslan
Bantuan untuk sektor korporasi sebesar RM50 miliar, atau lebih dari Rp 190 triliun sedangkan bantuan untuk usaha kecil dan menengah yang diberikan Bank Sentral Malaysia, sebenar RM4,5 miliar, atau lebih dari Rp 17 triliun. Getty Images/Rahman Roslan
Bantuan tunai yang hanya sekali diberikan dengan total RM10 miliar, atau lebih dari Rp 38 triliun itu ditujukan kepada warga berpenghasilan rendah dan menengah. Getty Images/Rahman Roslan
Ada juga bantuan senilai RM600 juta, atau lebih dari Rp 2 triliun untuk memberikan layanan internet gratis kepada semua pelanggan mulai 1 April. Getty Images/Rahman Roslan
Ditambah adanya pemberian dana kepada Kementerian Kesehatan senilai RM500 juta, atau hampir Rp 2 triliun dan RM1 miliar, atau lebih dari Rp 3 triliun untuk pembelian peralatan kesehatan. Getty Images/Rahman Roslan
Selanjutnya ada Singapura, negara dengan segala hal yang modern baik dari sisi ekonomi maupun sosial. Saat ini Singapura telah menyisihkan S$48 miliar atau setara dengan Rp 548 triliun untuk mendukung sektor usaha dan rumah tangga, setelah ekonomi Asia Tenggara diprediksi menyusut lebih dari yang diperkirakan pada kuartal pertama tahun ini. Anadolu Agency via Getty Images
Dana ini merupakan anggaran tambahan, setelah sebulan sebelumnya negara itu mengumumkan kucuran dana S$6,4 miliar, sekitar Rp 73 triliun, untuk menopang ekonomi dan perawatan kesehatan dalam mengatasi pandemi virus Corona. Getty Images/Ore Huiying
Singapura banyak belajar dari kasus wabah SARS, sehingga mereka siap dan sudah dengan sengaja menyimpan dana cadangan untuk menghadapi bencana seperti wabah COVID-19 ini. Getty Images/Ore Huiying
Ini adalah kali kedua Singapura memakai cadangan negaranya sejak tahun 2009 saat krisis keuangan global. Saat itu pemerintah menarik S$4,9 miliar. Getty Images/Ore Huiying
Heng Swee Keat, Wakil Perdana Menteri, sekaligus Menteri Keuangan Singapura pada 26 Maret 2020 yang lalu mengatakan, S$17 miliar atau sekitar Rp 195 triliun, dari dana tersebut diambil dari cadangan negara. Getty Images/Suhaimi Abdullah
Dan yang terakhir adalah negara Jepang yang dikenal dengan warga pekerja keras. Jepang juga memiliki strategi yang cukup ampuh untuk kelumpuhan ekonomi akibat wabah COVID-19 ini. Getty Images/Carl Court
Saat ini Partai Liberal Demokratik Jepang telah mengusulkan paket ekonomi terbesar dalam sejarah negara tersebut sebesar Β₯ 60 triliun, atau sekitar Rp 9.200 triliun di tengah ancaman resesi ekonomi akibat virus Corona. Getty Images/Tomohiro Ohsumi
Menurut proposal yang dikeluarkan Selasa kemarin (31/3), Β₯ 20 triliun dari jumlah tersebut adalah stimulus kebijakan fiskal, sedangkan lebih dari Β₯ 10 triliun, yang setara dengan potongan lima persen dari tarif pajak penjualan negara akan dibagikan kepada masyarakat dalam bentuk tunai, subsidi, dan kupon. Getty Images/Tomohiro Ohsumi
Perdana Menteri ShinzoAbe meminta agar paket ekonomi virus Corona nilainya lebih besar, dibandingkan paket yang pernah dikucurkan saat menghadapi krisis keuangan global. Getty Images/Carl Court
Oleh karena itu Jepang sengaja membiarkan pasar metropolitan di Tokyo tetap buka dengan mengucurkan dana bantuan demi kestabilan ekonomi di negara Seribu Bunga Sakura itu. Bagaimana dengan Indonesia? Getty Images/Carl Court