Jawa Tengah - Sentra perajin mainan tradisional di Jepara masih eksis di tengah perkembangan zaman yang kian canggih. Mainan tradisional itu bahkan telah dijual ke Malaysia.
Foto Bisnis
Menengok Kerajinan Mainan Kitiran yang Tembus Pasar Malaysia

Di tengah-tengah perkembangan zaman yang semakin canggih, ternyata mainan tradisional hingga kini masih eksis. Desa Karanganyar di Kecamatan Welahan, Jepara, pun dikenal sebagai sentra perajin mainan tradisional.
Pantauan detikcom saat berkunjung di sentra perajin kitiran atau baling-baling mainan tradisional tampak setiap rumah warga menjual mainan tradisional, Jumat (14/8/2020). Mulai dari kitiran, tarikan, hingga layangan. Mainan anak-anak ada di rumah setiap warga.
Ketua Perajin Kitiran Desa Karanganyar Kecamatan Welahan, Sumarno mengungkapkan, untuk mainan tradisional yang paling dikenal dari Desa Karanganyar adalah kitiran atau baling-baling. Keberadaan sentra perajin kitiran ini sudah ada sebanyak tahun 1975 dan tetap eksis hingga sekarang. Sumarno mengatakan, untuk membuat kitiran ini 60 persen dari bahan limbah. Sedangkan untuk bahan baku utama dari bambu dan plastik yang diubah menjadi kitiran.
Adapun untuk penjualan mainan kitiran dijual hingga ke Malaysia. Sumarno mengatakan jika setiap 3-4 bulan sekali ada satu kontainer berisi kitiran di kirim ke Negeri Jiran. Harga mainan kitiran terbilang murah, mulai dari Rp 1.100,00 sampai dengan Rp 5.500,00. Tergantung sesuai dengan ukuran mainan kitiran.
Selama pandemi virus Corona ini Sumarno mengaku sangat terdampak. Biasanya dalam satu bulan bisa mendapatkan pendapatan hingga Rp 4 juta, kini selama pandemi untuk satu bulan hanya mendapatkan penghasilan Rp 500 ribu. Itu pun terbilang susah. Sumarno pun berharap agar pandemi ini segera selesai. Sehingga penjualan mainan tradisional ini kembali normal.