Rupat - Bisnis makanan olahan dari hasil laut cukup menjanjikan untuk meraup cuan. Seperti halnya Cik Selly di Pulau Rupat yang kumpulkan cuan lewat usaha kerupuk ikan.
Foto Bisnis
Meraup Cuan Lewat Bisnis Kerupuk Ikan di Perbatasan

Cik Selly bersama suaminya, Zairi telah merintis usaha pembuatan kerupuk ikan sejak tahun 2017 silam.
Bahan baku kerupuk ikan olahan Cik Selly dan suaminya tersebut adalah ikan Parang. Namun, musim hujan yang melanda Pulau Rupat, Bengkalis, Riau, membuat ikan yang menjadi bahan baku pembuatan kerupuk tersebut mulai jarang ditemukan.
Kekurangan bahan baku juga membuat jumlah produksi dari Zairi berkurang. Biasanya ia memproduksi 20 kg dalam sekali produksi, kini ia hanya bisa memproduksi 16 kg dalam sekali produksi.
Cik Selly mengatakan biaya produksi 1 bungkus ini Rp 10.000. Kalau dijual bisa Rp 12.500 jadi Rp 25.000 dapat dua, tapi kalau kami lebih banyak yang datang ke rumah untuk beli. Kalau produksinya 27 kg setelah dikeringkan jadi 23 kg dan bisa dapat kemungkinan 115 bungkus. Kira-kira untungnya 40%. Untuk pendapatan sebulan bisa mencapai Rp 5.000.000.
Terkait dengan sulitnya mendapatkan bahan baku ikan Parang, Cik Selly dan suaminya pun memutar otak agar usaha mereka tetap dapat berjalan. Salah satunya dengan memanfaatkan hasil laut lain untuk diolah menjadi kerupuk seperti udang.
Selain itu, Cik Selly juga turut bercerita mengenai dampak pandemi COVID-19 terhadap usaha kerupuk ikannya. Cik Selly bercerita bahwa pandemi COVID-19 yang tengah melanda kawasan Indonesia tidak terlalu berdampak pada usahanya, ia mengatakan sejumlah pesanan masih diterimanya untuk acara pernikahan hingga pesanan warga sekitar Pulau Rupat.
Diketahui, suami Cik Selly, Zairi merupakan salah satu pengusaha UMKM di Pulau Rupat yang mendapatkan bantuan BPUM dari Bank BRI. Ia pun mendapatkan bantuan tersebut pada bulan Oktober yang lalu. Dengan bantuan tersebut ia berencana memakainya untuk menambahkan modal usahanya. Zairi juga berencana untuk meminjam KUR dari BRI. Di ulang tahun BRI ke 125 yang mengangkat tema BRILian, BRI hadir di perbatasan untuk membantu masyarakat agar usahanya dapat terbantu di masa yang serba sulit ini. Salah satunya adalah dengan memberikan bantuan BPUM untuk UMKM yang terdampak pandemi COVID-19.

















