Bantul - Sudah 35 tahun Murjiyati (50) menjual jamu di Kampung Jamu Kiringan, Bantul. Mur sangat bangga meneruskan tradisi jamu agar dapat terus dinikmati warga.
Picture Story
Potret Wanita Tangguh Penjual Jamu di Bantul

Murjiyati (50) menyiapkan bahan-bahan jamu untuk dijualnya di Desa Kiringan, Bantul, Kamis (18/2/2021).Β Β
Bahan-bahan jamu tersebut ia dapat dari pasar hingga tanaman yang ia tanam di pekarangan rumahnya. Semua jamu yang ia jual dipersiapkan secara tradisional. Β
Mur panggilan akrabnya telah menjual jamu sejak 35 tahun lalu, ilmu meracik jamu didapat dari nenek dan ibunya yang juga seorang penjual jamu. Β
Sejak kecil Mur sering mencicipi jamu, ia juga sempat dicekok agar doyan makan dan mengkonsumsi jamu saat sakit. Β
Gempa Jogja tahun 2006 membuat rumah Mur porak poranda, ia dan keluarganya harus mengungsi dan memulai kembali bisnis jamunya dari nol. Β
Murjiyati kemudian mendapatkan modal usaha KUR dari BRI sebanyak Rp 5 juta rupiah, uang tersebut ia maksimalkan untuk menjual jamu dan akhirnya dapat menyekolahkan anaknya hingga tingkat universitas. Β
Setiap pagi Mur berjualan jamu dengan menggunakan motornya, menjual jamu bertahun-tahun membuatnya memiliki pelanggan tetap. Β
Pelanggannya pun beragam, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Β
Jamu-jamu yang dibawanya beragam, mulai dari beras kencur, kunir asem, temulawak, dan lain sebagainya. Β
Proses pembuatan jamu dengan cara tradisional masih dapat diterima warga, biasanya penjual jamu memeras jamunya di depan pembeli. Β
Penikmat jamu biasanya mencari berbagai khasiat mulai dari pelancar PMS, penyegar badan hingga peningkat nafsu makan. Β
Banyaknya langganan jamu membuat Mur sedikitnya membawa pulang uang hingga 650 ribu rupiah dalam sehari berjualan. Β
Uang hasil berjualannya ia tabung untuk kebutuhan sehari-hari dan juga biaya sekolah sang anak. Kini anak Murjiyati telah lulus dengan predikat cumlaude. Β
Jerih payahnya berjualan jamu telah ia raih dengan prestasi sang anak yang kini menjadi perawat di salah satu rumah sakit di Jogja. Β
Perjuangan tersebut membuat ia dikenal oleh warga desa lainnya hingga Mur terpilih menjadi ketua koperasi wanita Seruni Putih di desanya. Β
Menjadi seorang penjual jamu tak membuatnya malu, ia justru bangga meneruskan tradisi jamu agar dapat terus dinikmati warga dan menolong warga melalui khasiat jamu yang ia buat. Β
Ikuti terus jelajah UMKM bersama BRI hanya di detik.com/tag/jelajahumkmbri Β