Bali - Pandemi COVID-19 berdampak hebat pada sektor perekonomian-pariwisata Bali. Meski ekonominya babak belur, wisatawan tetap bisa nikmati indahnya Pulau Dewata ini.
Foto Bisnis
Tari Kecak Bertahan di Tengah Pandemi

Kontraksi ekonomi yang dialami Bali bisa dikatakan jauh lebih dalam ketimbang provinsi lain. Meski ekonominya babak belur, wisatawan tetap bisa menikmati indahnya pulau dewata ini. Sajian tari kecak yang begitu tersohor pun masih bisa dinikmati wisatawan. Mendarat di Bali bersama rombongan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) detikcom berkesempatan mendatangi Pura Uluwatu, salah satu pusat budaya di Bali yang menyajikan gelaran tari kecak.
Lokasinya berada di desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Sekitar 21,5 km dari Bandara Internasional Ngurah Rai yang bisa ditempuh sekitar 30-40 menit berkendara. Lalulintas saat ini yang terpantau lenggang membuat perjalanan begitu menyenangkan. Tiba dikawasan Pura Uluwatu, pengunjung langsung disambut pos penjagaan untuk membayar parkir sebesar Rp 1.000 untuk sepeda motor dan Rp 5.000 untuk mobil.
Untuk masuk ke area pura, pengunjung cukup membayar tiket masuk Rp 35.000/orang untuk dewasa atau Rp 20.000/orang untuk anak-anak. Dengan kocek segitu, pengunjung sudah bisa menikmati indahnya Pura Uluwatu dengan bangunan khas budaya Bali diselimuti dengan tumbuhan hijau yang berpadu sempurna di puncak tebing. Setelah puas bekeliling, pengunjung bisa menikmati tari kecak di sore hari. Gelaran tari kecak dimulai pukul 17.55 waktu setempat.
Untuk menikmati pertunjukan tari tradisional ini, pengunjung harus membayar tiket masuk Rp 150.000/orang. Tak bawa uang tunai? Tenang, panitia penyelenggara menyediakan beragam cara bayar dari mulai transfer via m-banking hingga lewat aplikasi jual tiket online. Bahkan, sejumlah aplikasi tiket dan perjalanan memberikan potongan harga dengan harga tiket Rp 140.000/orang.
Gelaran tari kecak di masa pandemi seperti saat ini bisa dikatakan sebagai kesempatan langka yang sayang bila dilewatkan. Sempat total ditutup penyelenggaraannya imbas pandemi, sejak 3 bulan terakhir ini gelaran tari kecak di Pura Uluwatu kembali dipentaskan. Itupun tidak setiap hari. Bagi pengunjung yang mengkhususkan datang ke pulau dewata demi menyaksikan tari kecak, pastikan datang di waktu yang tepat. Karena, gelaran tari kecak di Pura Uluwatu hanya dipentaskan pada hari Kamis, Jumat, Sabtu dan Minggu saja. Β
Protokol kesehatan juga diterapkan cukup ketat oleh panitia. Dari mulai pengukuran suhu tubuh, mewajibkan para pengunjung mencuci tangan dan memakai masker. Para penari pun juga diwajibkan menjalankan protokol kesehatan ketat. Jumlah penari yang sedianya berjumlah 70 orang, dikurangi separuh demi memenuhi kriteria physical distancing. Para penari yang tak menggunakan topeng juga diwajibkan menggunakan masker atau pelindung wajah selama gelaran berlangsung. Meski demikian, kondisi ini tak mengurangi keseruan menonton tari kecak.