Jakarta - Lidah buaya bukan hanya sebagai penghias rumah. Di tangan Warsiti (75) tanaman itu diolah menjadi sejumlah produk yang dapat mendulang cuan.
Foto Bisnis
Melihat Produksi Makanan dan Minuman dari Lidah Buaya

Usaha makanan dan minuman olahan dari lidah buaya ini telah dikembangkan sejak tahun 2008 dengan bermodal 3 - 5 pot lidah buaya.
Saat itu Warsiti atau yang akrab juga dipanggil Marimin ini mendapatkan ide untuk mengolah lidah buaya dari buku bacaan dan akhirnya paham akan khasiat dari tanaman berduri itu.
Dari tahun ke tahun produk lidah buaya yang semula bernama umi kini telah paten bernama Fafa Aloe Vera dan terdaftar di Haki serta lolos uji BPOM dan bersertifikat halal.
Tak sendiri, ia turut mengembangkan usaha ini bersama warga sekitar yang diajak untuk menanam lidah buaya jenis chinensis dan barbadensis.
Di kawasan Makasar Jakarta Timur dengan lahan yang terbatas Marimin mengajak warga untuk menanam lidah buaya di atap rumah.
Selain keterbatasan lahan, menanam di atap rumah juga berfungsi untuk menghindari urin dan kotoran kucing yang dapat merusak tanaman. Kini dalam sekali panen warga bisa mendapat penghasilan hingga Rp 1,5 juta.
Setelah diolah menjadi produk makanan, minuman dan serbuk lidah buaya Fafa Aloe Vera ini mampu mendulang omzet hingga Rp 20 juta. Produk-produknya juga telah mengikuti pameran hingga ke Singapura, Brunei Darussalam hingga Turki.