Semen Bosowa Siapkan Duit Rp 3 Triliun Bangun Pabrik Klinker

Semen Bosowa Siapkan Duit Rp 3 Triliun Bangun Pabrik Klinker

- detikFinance
Minggu, 18 Nov 2012 15:05 WIB
dok: Bosowa
Makassar - Perusahaan semen lokal asal Indonesia Timur, PT Semen Bosowa Maros siap meningkatkan kapasitas produksinya dengan membangun pabrik tahap II (Kiln Plant Line 2). Pabrik ini akan menghabiskan dana investasi Rp 3 triliun (sekitar US$ 310 juta).

Kiln Plant Line 2 memproduksi klinker, bahan baku semen sekitar 5,2 juta ton per tahun di Maros. Chief Executive Officer (CEO) Bosowa Erwin Aksa menjelaskan, pembangunan Kiln Plant Line 2 diperkirakan membutuhkan waktu dua tahun.

Saat pabrik baru ini beroperasi penuh, produksi semen perseroan melonjak tajam dari saat ini 3,2 juta ton per tahun menjadi 10 juta ton per tahun di 2015. Erwin menyampaikan hal ini dalam peresmian groundbreaking Kiln Plant Line 2 di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (18/11/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bila Kiln Plant Line 2 ini tuntas pada 2014, maka produksi semen Bosowa keseluruhan akan mencapai 10 juta ton per tahun pada 2015," jelas Erwin. Saat ini total produksi klinker Bosowa sebesar 2,5 juta ton per tahun.

Mantan Ketua Umum Hipmi ini menambahkan, sumber pendanaan pembangunan pabrik ini 70% berasal dari pinjaman perbankan, sedangkan sisanya berasal dari kas internal perseroan.

Grup Bosowa diketahui memiliki dua pabrik semen, masing-masing di Maros melalui PT Semen Bosowa Maros dan PT Semen Bosowa Indonesia di Pulau Batam. PT Semen Bosowa Maros memproduksi semen sebesar 2,5 juta ton per tahun. Selain itu perseroan kini tengah membangun grindingplant semen di Banyuwangi, Jawa Timur dengan kapasitas 1,5 juta ton. Nilai investasi grindingplant mencapai Rp 1 triliun.

Proyek ini diharapkan tuntas dan siap produksi akhir 2013. Bosowa juga akan membangun pabrik di beberapa wilayah lainnya baik di kawasan timur maupun barat Indonesia. Semen Bosowa jadi satu-satunya korporasi swasta nasional yang eksis di Indonesia, selebihnya industri semen diramaikan oleh investor asing dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Bosowa menguasai sebagian besar pangsa pasar semen kawasan timur Indonesia, sedangkan secara nasional hanya menguasai 6% pangsa pasar.


(wep/dru)

Hide Ads