Menurut Ketua III Bidang Pajak, Keuangan & Investasi, Riset & Statistik, Pendidikan & Pelatihan APBI, Dharma Djojonegoro, cadangan terbukti batu bara Indonesia di 2014 mencapai 32,3 miliar ton. Sementara di 2015 jumlahnya turun drastis menjadi hanya 7,3 - 8,3 miliar ton.
Ia menambahkan, cadangan yang minim tersebut diprediksi tidak akan cukup untuk memasok 20 gigawatt (GW) ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Pasokan batu bara untuk PLTU di proyek listrik 35.000 megawatt (MW) juga mengkhawatirkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belanja modal perusahaan batu bara turun sekitar 79% sejak tahun 2012, dari US$ 1,9 miliar menjadi US$ 400 juta di tahun 2015. Sementara di tahun 2016, terjadi penurunan 10-20%.
"Tingkat profitabilitas sektor batu bara jatuh pada titik terendah. Stripping ratio menurun dari 9,7 kali di tahun 2011 menjadi 7,5 kali di tahun 2013," ujarnya.
Data dari Badan Geologi Kementerian ESDM, sast ini Indonesia memiliki cadangan batu bara terbukti sekitar 32,3 miliar ton di tahun 2014. Di tahun 2015 hanya 7,3 miliar-8,3 miliar ton.
"Ditarik kesimpulan, cadangan batu bara kita akan habis di tahun 2033-2036," jelasnya. (ang/dnl)