"Perikanan masuk dalam kriteria tersebut. Karena perikanan ini itu tidak didominasi oleh satu dua pemain. Berbeda dengan industri lain, ada yang player besar, multinasional, atau multi dari hulu ke hilir," ucap Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto dalam sambutan di acara Rakernas Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (7/11/2016).
Ia berujar, yang terpenting bagi pengusaha agar mau masuk ke dalam suatu investasi adalah situasi politik dan besarnya potensi yang dapat diraih. Hal ini juga termasuk ke dalam kriteria yang dimaksud di atas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, ke depan pemerintah akan melakukan sejumlah pendampingan terhadap adanya upaya percepatan pembangunan industri perikanan di Indonesia. Hal ini guna memaksimalkan potensi perikanan yang dimiliki.
"Kami akan usulkan industri perikanan ada klasifikasi. Mau yang mana untuk usaha menengah, kecil, mana industri terintegrasi tentu akan dorong performa kita keseluruhan. Kemudian industri yang berbasis konsumsi di dalam negeri ditambah," tukasnya.
Sektor kelautan dan perikanan sendiri diharapkan menjadi sumber penghasilan negara yang kuat. Airlangga mengatakan pertumbuhan industri ini tidak melulu dipengaruhi oleh angka ekspor atau impor perikanan, namun dorongan terhadap konsumsi ikan.
"Salah satu yang didorong tidak hanya ikan dalam tanda petik diekspor, tetapi juga industri tradisional yang menciptakan permintaan terhadap sektor perikanan di dalam negeri," katanya. (hns/hns)