Airlangga sendiri datang ke lokasi untuk mendengarkan keluhan serta yang dibutuhkan oleh warga dalam mengerjakan industri alas kaki. Di sana, warga yang juga merupakan pelaku industri alas kaki, mengeluhkan produksi yang mereka kerjakan, karena jumlah pesanan yang menurun.
Airlangga mengatakan, Industri alas kaki di Indonesia memang memiliki persaingan yang ketat, terutama di daerah Jawa Barat yang paling banyak memproduksi alas kaki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang paling banyak pengusaha alas kaki itu dari Jawa Barat, itu hampir 49,62% dan yang utama dari Jawa Barat adalah tentu di Kabupaten Bogor. Sektor alas kaki ini, satu usaha biasanya mempekerjakan sekitar 19 sampai 20 orang," kata Airlangga di lokasi, Selasa (3/1/2017).
Ia pun mengatakan, industri alas kaki di Indonesia masuk ke dalam 10 besar dunia, dengan menempati posisi ke-4. Airlangga mengatakan, industri tersebut menjadi salah satu perhatian bagi pemerintah.
"Sehingga sepatu ini menjadi pusat perhatian dari pemerintah, dan kementerian perindustrian mengutamakan mendorongnya industri kecil dan menengah," kata dia.
Oleh karenanya, ia mengatakan, pemerintah telah menyediakan berbagai program untuk dapat mengembangkan industri alas kaki di Indonesia.
"Ada beberapa program yang pemerintah akan bantu, pertama tentu terkait pelatihan, kemudian akses terhadap desain dan peralatan, kemudian yang ketiga kami akan melihat kemampuan untuk pengembangan usaha. Pemerintah sudah mendorong kredit usaha rakyat," jelasnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, pada tahun 2017 ini berharap agar industri ini dapat lebih berkembang dengan pesat sehingga mampu memantau perekonomian rakyat.
"Karena ekonomi akan kuat kalau industri kecil dan menengah juga kuat, dan masyarakat akan sejahtera kalau masyarakatnya punya industri kecil dan menengah," tuturnya. (dna/dna)