Pembuatan mobil desa itu merupakan bagian dari proyek besar dengan total invetasi sebesar Rp 300 miliar yang didanai oleh dua investor lokal yaitu PT Kiat Inovasi Indonesia dan PT Velasto Indonesia (Astra Grup). Rencananya dua pihak ini akan patungan untuk menggarap sekitar 15 ribu mobil desa secara total.
Dirinya menjelaskan untuk segala proses pembuatan prototype dan test uji keselamatan semua akan dilakukan pada tahun 2018. Sementara produksi masal akan dilakukan pada tahun berikutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mobil 'Ndeso' 100% Pakai Komponen Lokal |
Dana Rp 300 miliar yang nantinya akan digunakan untuk membuat 15 ribu mobil desa kata dia, masih tergantung pasar. Namun untuk produksi awal pihaknya akan membuat sekitar 3.000-6.000 unit untuk dijual dengan target produksi secara keseluruhan yaitu sekitar 15.000 unit.
"Tergantung pasarnya gimana, yang kita tau sekarang prospeknya, jumlah desa di Indonesia itu kan sekitar 70 ribuan nanti tergantung nanti berapa penyerapannya nanti tinggal dikalikan," papar dia.
Sebagai informasi siang ini PT Astra Otoparts Tbk yang diwakili oleh 2 anak perusahaannya yaitu PT Velasto Indonesia dan PT Ardendi Jaya Sentosa, menandatangani nota kesepahaman dengan PT Kiat inovasi Indonesia, untuk membuat Alat Mekanisasi Multiguna Pedesaan atau AMMDes melalui dua perusahaan patungan yang akan segera didirikan dalam waktu dekat ini, di Gedung Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
Disaksikan secara langsung oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, nota kesepahaman yang berisi pengikatan untuk pendirian perusahaan usaha patungan ini ditandatangani oleh Direktur PT Velasto Indonesia dan Kuasa PT Ardendi Jaya Sentosa, Reiza Treistanto serta Direktur Utama PT Kiat Inovasi Indonesia, Sukiyat.
Sementara itu hingga saat ini mobil desa yang akan diproduksi masal masih dalam tahap uji layak, Direktur PT Velasto Indonesia, Reiza Treistanto menjelaksan, test uji akan selesai secara keseluruhan pada Juli mendatang. Kemudian semua proses lainnya yang berkaitan mengenai standar keamanan akan selesai di akhir tahun ini
"Jadi tes itu ada beberapa tahapan, kita lakukan paralel ini kita buat prototype, setelah prototype kita ada langkah selanjutnya. Test dilakukan setelah prototype, tapi kita sekarang sedang cicil. Juli kita harapkan akan uji. Kemudian kita produksi akhir tahun ini tapi mass produkainya kita awal tahun 2019," jelas dia.
Sementara itu mengenai pemesanan unit mobil desa, kata Reiza hingga saat ini sudah terhitung ribuan pemesan. Pemesanan masih banyak dari kawasan Jawa Tengah dan Timur.
"Oh itu udah banyak yang pesen itu udah ribuan unit sampai saat ini banyak yang pesan. Sragen, Solo dan sekitarnya. Kita akan buat rencanannya ada dua, lokasi (produksi) Klaten dan sekitar Bekasi. Kita mulai dengan 3.000-6.000 di awal 2019 setelah itu kita akn kembangkan sesuai demmand. Rp 300 miliar itu sampai kapasitas produksi hingga 15.000 unit," jelas dia. (dna/dna)