Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, Presiden Jokowi ingin agar garam industri yang diimpor sesuai dengan kebutuhan dan tidak merugikan petani garam dalam negeri.
"Bapak Presiden mengingatkan agar petugas penegak hukum perlu mengawasi dengan baik, jangan sampai ada kebocoran dari garam industri ke pasar. Walaupun kalau untuk industri seperti kaca, farmasi, industri kosmetik, industri pulp and paper. Itu mereka, Menperin mengawasi dengan ketat agar jangan sampai ada kebocoran," kata Darmin di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (2/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: JK: Kalau Beras dan Garam Kurang, Kita Impor |
Darmin bilang, Presiden Jokowi meminta hal tersebut agar kebijakan impor garam bisa tetap menjaga harga garam di tingkat petani pada tingkat yang cukup menguntungkan. Walaupun musim juga bisa mempengaruhi harga.
"Apalagi sekarang sudah kemarau tapi hujan masih banyak. Petani garam baru pada satu dua bulan ke depan," pungkasnya.
Sementara Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meminta selain impor, para pelaku industri juga bisa menyerap garam-garam dari para petani. Contohnya industri makanan dan minuman yang bisa menyerap garam dari petani.
"Kemenperin mendorong industri yang memproses garam untuk makanan dan minuman untuk memanfaatkan kerja sama dengan petani garam, jadi semacam bapak angkat dan anak angkat, jadi dimaksimalkan produksi garam petani untuk diserap industri," kata Airlangga. (eds/zul)