Pabrik kereta yang dibangun di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur akan menelan biaya Rp 1,6 triliun. Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro mengatakan, persiapan pembangunan sedang berjalan.
Pabrik kereta api ini akan dibangun di lahan seluas 83 hektare, menggunakan lahan milik PTPN XII. Pabrik ini akan menjadi terbesar, karena pabrik INKA di Madiun hanya 22 hektar.
"Saat ini kami sedang proses teknis penunjukan kontraktor pelaksana pembangunan. Ya kurang-lebih seminggu ke depan selesai," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sehari INKA akan memproduksi 4 gerbong per hari. Ini akan mempercepat pemenuhan pesanan kereta api dari berbagai negara yang telah memesan," kata Budi.
"Lokasi pabrik ini sangat strategis. Dekat dengan Pelabuhan Tanjung Wangi yang dikelola PT Pelindo III, lebih menyingkat waktu pengiriman ke luar negeri," cetusnya.
Industri baru di Banyuwangi ini, nantinya juga akan menyerap banyak tenaga kerja baik di level manajerial maupun teknisi operasional. Diperkirakan total tenaga kerja yang dibutuhkan mencapai 3.500 orang.
"Kebutuhan tenaga kerja pastinya kami utamakan bisa dipenuhi dari sekolah vokasi di Banyuwangi. Kami juga sudah bekerja sama dengan beberapa SMK untuk membuka kelas perkeretaapian," terangnya.