Dia menyebut Hyundai berencana untuk memproduksi SUV kompak, MPV kompak, dan model sedan yang dirancang khusus untuk pelanggan di pasar Asia Tenggara di pabrik baru Indonesia ini, yang juga akan menggabungkan fasilitas untuk stamping, pengelasan, pengecatan dan perakitan.
Selain itu, Hyundai juga tengah menjajaki produksi kendaraan listrik (electric vehicle/EV) kelas dunia di Indonesia.
"Hyundai berkomitmen untuk membantu mengembangkan ekosistem EV Indonesia, berkontribusi pada kualitas hidup masyarakat melalui kepemimpinannya dalam teknologi mobilitas bersih. Bersama dengan perusahaan afiliasinya, Kia Motors Corporation, Hyundai bertujuan untuk menjadi produsen EV ketiga terbesar di dunia pada tahun 2025," jelas dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan keputusan Hyundai Motor untuk melakukan investasi juga dimaksudkan untuk memastikan pertumbuhan di masa mendatang dengan menjajaki pasar-pasar baru di kawasan ASEAN di tengah perlambatan yang sedang berlangsung di pasar otomotif global. Selain memasok pasar lokal Indonesia, produksi yang dihasilkan fasilitas ini akan ditujukan untuk pasar-pasar utama di kawasan ASEAN lainnya, termasuk Vietnam, Thailand, Malaysia dan Filipina.
Perusahaan juga tengah mempertimbangkan untuk mengekspor produknya ke Australia dan Timur Tengah. Hyundai berharap mendapatkan manfaat dari pemberlakuan tarif preferensial di pasar-pasar tersebut, yang berlaku untuk barang-barang yang berasal dari kawasan ini. Berdasarkan Ketentuan Asal Barang (Rules of Origin/ROO) dari perjanjian Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (ASEAN Free Trade Area/AFTA), barang dengan setidaknya 40% konten lokal ASEAN dapat dikenai pembebasan tarif.
Hyundai akan melakukan berbagai kegiatan sosial yang dapat menjawab kebutuhan pemerintah dan penduduk guna membantu mengurangi masalah sosial di masyarakat setempat. Perusahaan secara khusus berharap dapat berkontribusi dalam mengembangkan potensi kaum muda Indonesia dan menciptakan lapangan kerja melalui kegiatan-kegiatan tersebut.
Hyundai juga berencana membangun jaringan diler nasional sejak awal operasi, pada tahap awal akan memastikan terdapat sekitar 100 diler di tahun 2021 dan akan terus berkembang secara bertahap.
"Kami menargetkan pelanggan usia muda yang akrab dengan layanan online, perusahaan akan secara aktif mengeksplorasi dan mempertimbangkan berbagai pilihan spesifikasi berdasarkan layanan yang terhubung, seperti perintah suara, kontrol kendaraan, dan belanja dalam kendaraan," jelas dia.
Hyundai Motor saat ini mengoperasikan pabrik di delapan negara termasuk Amerika Serikat (AS), China dan India. Pada tahun 2018, Hyundai Motor bersama produsen mobil afiliasinya, Kia Motors berhasil mencatatkan penjualan global sebanyak 7,4 juta kendaraan secara keseluruhan, menjadikan Hyundai Motor Group kelompok otomotif terbesar kelima di dunia.
Penambahan pembangunan pabrik di Indonesia akan memperluas jaringan produksi global Hyundai, mengoptimalkan pasokan untuk dapat menjawab permintaan pelanggan dengan lebih baik di seluruh dunia.
Indonesia sendiri, sebagai pasar mobil terbesar di kawasan ASEAN, telah mencatatkan penjualan sebesar 1,15 juta unit dalam penjualan tahunan tahun lalu dan dianggap sebagai pasar yang sangat potensial dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang stabil di kisaran 5% per tahun.
Negara-negara utama ASEAN termasuk Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Singapura diperkirakan akan menciptakan pasar otomotif sekitar 4,49 juta unit pada 2026, dari sebelumnya 3,16 juta unit pada 2017.
Lanjut ke halaman berikutnya >>>