Akhir Januari, RI-Uni Eropa 'Duel' soal Sawit di WTO

ADVERTISEMENT

Akhir Januari, RI-Uni Eropa 'Duel' soal Sawit di WTO

Vadhia Lidyana - detikFinance
Rabu, 08 Jan 2020 08:00 WIB
Akhir Januari, RI-Uni Eropa 'Duel' soal Sawit di WTO. Foto: detik
Jakarta - Pemerintah menggugat Uni Eropa (UE) melalui World Trade Organization (WTO) terkait perlakuan diskriminatif terhadap kelapa sawit Indonesia. Gugatan yang dilayangkan sejak Desember 2019 ini akan diawali proses forum konsultasi kedua belah pihak di Jenewa, Swiss pada 30-31 Januari 2020.

"Kalau tidak salah itu kick off-nya untuk forum konsultasi tanggal 30-31. Kita akan rapat juga bersama dengan delegasi, untuk memantapkan kembali di sana nanti di Jenewa untuk bisa menguatkan apa yang nanti akan kita sampaikan di sana," kata Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (7/1/2020).

Jerry menjelaskan sebelum proses konsultasi tersebut, Indonesia akan mengajukan dokumen pertanyaan untuk Uni Eropa terkait kebijakan Renewable Energy Directive II (RED II) dan Delegated Regulation. Pertanyaan-pertanyaan terkait akan didaftarkan ke WTO pada 14 Januari 2019.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengamanan Perdagangan Pradnyawati berharap, dalam forum konsultasi Indonesia dengan Uni Eropa sudah dapat ditemukan kesepakatan.

"Januari agenda kita kalau UE setuju adalah kita melakukan konsultasi, secara teoritis konsultasi ini kita berunding dua belah pihak untuk mencari mutually agreed solution. Kalau bisa nggak melalui panel, ya nggak melalui panel gitu kira-kira," papar Pradnya.

Lalu, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan perkara ini di WTO?


Akhir Januari, RI-Uni Eropa 'Duel' soal Sawit di WTO

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT