Indonesia masih sangat ketergantungan bahan baku impor untuk membuat produk farmasi. Bahkan 95% bahan baku obat di Indonesia masih bergantung dari negara lain, 60% di antaranya dipasok dari China. Lantas bagaimana mengurangi ketergantungan tersebut?
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, pihaknya mendorong pemenuhan bahan baku dalam negeri.
"Jadi kita harus percaya terhadap proses yang bisa dilakukan oleh anak bangsa yang juga menggunakan bahan baku-bahan baku yang berasal dari Indonesia, yang kita kenal sebagai negara yang kaya dengan tanaman dan tumbuhan yang bisa dijadikan bahan baku bagi proses produksi itu sendiri," kata dia saat kunjungan ke Pusat Riset Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) di Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences, Cikarang, Jawa Barat, Rabu (11/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia meyakini Indonesia memiliki sumber daya yang diperlukan sebagai bahan baku obat-obatan. Selain itu, penggunaan bahan baku dalam negeri juga bisa mendorong ekonomi masyarakat.
"Banyak sekali nilai tambahnya selain tidak ada ketergantungan impor bahan baku khususnya dari China, tapi juga itu nilai tambahnya adalah misalnya bisa memberdayakan petani yang menghasilkan bahan baku," jelasnya.
Bahkan di pabrik yang dia kunjungi hari ini, bahan baku obat yang digunakan hampir seluruhnya bersumber dari dalam negeri. Itu menunjukkan bahwa Indonesia mampu mengurangi ketergantungan impor.
"Yang dihasilkan atau yang dilakukan dalam kegiatan di Dexa Group ini yang memang sepenuhnya boleh saya berani katakan hampir mendekati 100% itu berkaitan dengan lokal content, baik bahan bakunya maupun proses produksinya," tambahnya.
(toy/eds)