PT Pindad menjelaskan ventilator jenis Pindad VRM dirancang dan dikembangkan bersama tim ahli medis dari RSU Pindad sebagai solusi alternatif terhadap kekurangan ventilator dalam menangani pasien COVID-19 saat ini.
"(Ventilator ini) sebagai solusi alternatif terhadap kekurangan ventilator dalam menangani pasien COVID-19 saat ini," terangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, Pindad VRM memiliki desain dan operasi sederhana, menggunakan komponen dan bahan baku lokal yang banyak tersedia di pasaran serta memenuhi kriteria minimum medis yang diperlukan (tidal volume, frekuensi pernapasan, dan lain-lain).
"Saat ini Pindad sedang mengajukan proses uji coba kelaikan alat ini ke Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK)," sambungnya.
Baca juga: Kapan RI Siap Produksi Ventilator Sendiri? |
Sementara, ventilator Covent-20 adalah ventilator darurat dan transportasi dengan siklus waktu dan volume konstan yang dirancang untuk digunakan dalam pengaturan pra-rumah sakit, intra-rumah sakit, antar rumah sakit dan transportasi.
"Ventilator ini khusus digunakan untuk pasien dewasa dengan volume tidal dari 300 ml sampai dengan 600 ml yang berada dalam pernapasan spontan atau gangguan atau gagal pernafasan sehigga memerlukan dukungan ventilasi. Terdapat dua mode ventilasi pada Covent-20 yaitu CPAP (Oksigen terapi) dan CMV (pasien gagal nafas)," paparnya.
Kemudian ada Disinfectant Fog Cannon. Disinfektan satu ini merupakan penembak disinfektan bermesin yang diterapkan pada kendaraan bermotor. Tersedia dalam 3 ukuran yakni besar (volume tanki 1000 L, diameter 900 mm, penggerak motor bensin), sedang (volume tanki 1000 L, diameter 700 mm, penggerak elektrik) dan kecil (Volume tanki 200 L, diameter 450 mm, penggerak elektrik). Cannon berukuran sedang yang diangkut menggunakan truk dapat menembakkan disinfektan dengan jangkauan jarak sejauh 10 m.
"Pindad telah menggunakan alat ini bekerjasama dengan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung untuk melakukan penyemprotan disinfektan di berbagai titik Kota Bandung," tambahnya.
Lalu ada Mobile Sterilization Chamber COVID-19. Produk satu ini merupakan ruang sterilisasi yang menyemprotkan uap disinfektan ke seluruh tubuh untuk sterilisasi dari virus dan bakteri.
"Sterilization Chamber Pindad tidak menggunakan bahan berbahaya, non alcohol, toxic free dan PH Netral sehingga aman dan sesuai anjuran WHO. Alat ini diciptakan karena kekahwatiran WHO Indonesia terkait bahan karsiogenik, chamber ini mengggunakan desinfektan yang ramah lingkungan sehingga penggunaan chamber harus tetap dilanjutkan debagai bagian dari pencegahan Covid-19," paparnya.
PT Pindad juga memproduksi cairan disinfektan dan perlengkapan APD. Menurut Herryawan produk cairan disinfektan milik Pindad ini ramah lingkungan yang sudah mendapat izin WHO.
Simak Video "Video: Kata Pindad soal Produksi Maung untuk Menteri-Wamen"
[Gambas:Video 20detik]
(fdl/fdl)