Industri Tekstil di Titik Nadir, 2 Juta Karyawan Dirumahkan

Industri Tekstil di Titik Nadir, 2 Juta Karyawan Dirumahkan

Trio Hamdani - detikFinance
Senin, 27 Apr 2020 16:26 WIB
Produk tekstil impor dari China makin deras masuk ke Indonesia. Para pengusaha industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) di Jabar pun mengeluh karena terancam bangkrut.
Ilustrasi imbas Corona ke industri tekstil/Foto: Rico Bagus


Dia menjelaskan bagaimana virus Corona menghantam industri tekstil. Misalnya saja banyak orderan di pasar ekspor yang dibatalkan.

Tak sampai di situ, penjualan dalam negeri juga babak belur karena tutupnya kawasan Pasar Tanah Abang selama pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Demikian pula dengan pasar-pasar lainnya.

"Order-order dalam negeri juga pasar seperti Tanah Abang dan pasar lainnya di kota-kota lainnya ditutup sehingga market kita ini boleh kata habis baik untuk ekspor maupun lokal. Jadi dengan terpaksa sekali anggota-anggota kami sudah menutup industrinya," jelasnya.

Dia menambahkan sekian department store yang memasok barang dari pabrik TPT menunda pembayaran sehingga mengganggu arus kas pelaku industri TPT. Yang tadinya mesti dibayar Maret mundur ke April dan kemungkinan mundur lagi ke Mei.



Simak Video "Video Cara Rossa Mencintai Lingkungan: Hemat Energi dan Gunakan Baju Berkali-kali"
[Gambas:Video 20detik]

(toy/hns)

Hide Ads