Industri penerbangan China mengalami kerugian sebesar 34,25 miliar yuan setara Rp 70 triliun (kurs Rp 2.000) pada kuartal-II. Kerugian ini akibat menurunnya jumlah penumpang selama pandemi virus Corona.
Namun, kondisi ini bisa dikatakan lebih baik dari sebelumnya dan menandakan industri penerbangan China mulai berangsur pulih. Berikut tanda industri penerbangan China mulai pulih.
1. Penurunan Jumlah Penumpang Lebih Lambat
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Reuters, Jumat (10/7/2020) menurut data dari Civil Aviation Administration of China (CAAC) jumlah penumpang pada Juni ini turun 42,4% atau hanya 30,74 juta penumpang. Angka ini lebih baik dibandingkan bulan Mei dengan penurunan 52,6%.
2. Kerugian Mulai Berkurang
Selain melambatnya penurunan jumlah penumpang, kerugian kuartal-II menandakan pemulihan bagi industri penerbangan China. Pasalnya kerugian kuartal-I mencapai 38,1 miliar yuan setara Rp 78 triliun.
Sederhananya, kerugian pada kuartal I yang mencapai Rp 78 triliun sudah mulai berkurang menjadi hanya Rp 70 triliun di kuartal II
3. Mulai Diberlakukan Diskon Tiket Pesawat
Untuk meningkatkan keuangan perusahaan, beberapa maskapai penerbangan China baru-baru ini meluncurkan tiket diskon untuk penerbangan kemana pun. Namun, harus memenuhi persyaratan yang dibuat masing-masing maskapai.
Kesepakatan itu disambut dengan antusiasme konsumen yang besar dan banyak maskapai melakukannya.
China Eastern Airlines maskapai pertama pada Juni lalu yang menjual tiket penerbangan yang dinamakan "terbang sesuka hati" untuk perjalanan domestik khusus akhir pekan yang berlaku hingga akhir tahun 2020.
Hainan Airlines bulan ini menawarkan tiket penerbangan yang memungkinkan mereka melakukan perjalanan tak terbatas menuju dan dari pulau Hainan, tempat wisata tropis terpopuler di China.
(dna/eds)