Pembangunan pabrik mobil listrik yang akan bekerja sama dengan pabrikan mobil Korea Selatan, Hyundai di Karawang yang ditargetkan pada April 2020 lalu belum kunjung terealisasi.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan, peletakkan batu pertama atau groundbreaking pabrik tersebut dapat direalisasi pada Oktober mendatang.
"Follow up kita berharap, kalau bisa sih, kalau bisa masih, Oktober groundbreaking, kalau bisa kita harapkan. Mereka juga begitu," ungkap Luhut di kantornya, Jakarta, Jumat (24/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk membicarakan hal tersebut, Luhut bakal berdiskusi dengan pimpinan Hyundai melalui video call. "Sekarang Presidennya Hyundai minta mau vidcall sama kita, minggu depan kita kayaknya," ungkapnya.
Sebagai informasi, pada bulan Maret lalu, Luhut menegaskan bahwa pembangunan pabrik Hyundai akan tetap berjalan. Kala itu, Luhut mengatakan pada bulan April akan dilakukan peletakan batu pertama yang akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Mobil listrik masih on schedule. Kita pantau tiap hari, karena rencana kami April itu groundbreaking (pabrik mobil listrik) Hyundai di daerah Karawang," kata Luhut dalam telekonferensi yang dikutip detikcom dari akun Instagram @kemenkomarves, Senin (16/3/2020).
"Di mana bapak Presiden sendiri bersedia yang groundbreaking," lanjutnya.
Dalam pembangunan ini, Hyundai akan melakukan investasi sebesar US$ 1,5 miliar atau berkisar Rp 21 triliun (dalam kurs Rp 14 ribu).
(fdl/fdl)