PT Bio Farma (Persero) bakal memproduksi vaksin Corona atau COVID-19. Jika tidak ada halangan, vaksin ini akan diproduksi Maret 2021.
Ada sejumlah tahapan yang mesti dilalui Bio Farma untuk memproduksi vaksin hasil riset perusahaan China, Sinovac Biotech Co tersebut.
Corporate Secretary Bio Farma Bambang Heriyanto menjelaskan, vaksin Corona akan diuji klinis tahap III mulai bulan ini. Uji klinis akan berjalan sekitar 6 bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi saat ini masih tahap ketiga uji klinis dimulai Agustus sekitar 6 bulan baru selesai. Jadi Januari 2021 selesai uji klinisnya. Uji klinis tahap III memang harus dilalui vaksinnya kan masih dalam pengembangan," katanya kepada detikcom, Rabu lalu (5/8/2020).
Setelah uji klinis, maka vaksin Corona akan dievaluasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Evaluasi ini untuk mendapatkan izin edar.
"Setelah uji klinis selesai kan harus dievaluasi oleh Badan POM. Nanti sebelum produksi (vaksin Corona) harus bisa dapat izin edarnya dulu. Bagian untuk mendapatkan izin edar ini uji klinis tahap III bagian dari itu," ungkapnya.
Dia mengatakan, jika sudah mendapat izin edar maka vaksin Corona bisa diproduksi. Artinya bisa digunakan oleh masyarakat. Dia memperkirakan, vaksin baru bisa diproduksi pada Maret 2021.
"Selesai kita submit ke Badan POM untuk dievaluasi, di-review hasil uji klinisnya, bisa memenuhi syarat, bisa keluar izin edar baru kita bisa produksi. Artinya bisa dilakukan secara massal untuk masyarakat," ungkapnya.
"Jadi perkiraan bukan Januari, nanti produksi (vaksin Corona) itu sekitar Maret lah," ujarnya.
Bio Farma Naikkan Kapasitas Produksi Vaksin
Bambang menjelaskan, fasilitas yang siap untuk memproduksi vaksin Corona saat ini berkapasitas 100 juta dosis. Kapasitas itu akan ditambah lagi 150 juta dosis.
"Kita sudah siapkan kapasitas saat ini 100 juta. Eksisting kita punya fasilitas yang tersedia saat ini 100 juta tapi kita bisa tingkatkan kapasitas 150 juta di tahun 2021," katanya.
Dia mengatakan, penambahan kapasitas itu bukan melalui pembangunan fasilitas baru. Namun, menggunakan fasilitas yang sudah ada di mana fasilitas itu juga bisa digunakan untuk memproduksi vaksin Corona.
"Itu bukan bangun fasilitas, tapi kita punya fasilitas baru yang memang sudah kita bangun bukan khusus buat COVID tapi untuk vaksin lain dan bisa memang multi purpose. Kita siapkan satu slot untuk produksi COVID di angka kapasitas 150 juta dosis," terangnya.
Lanjutnya, untuk bisa memproduksi vaksin Corona perlu penambahan alat. Menurutnya, fasilitas itu siap pada awal tahun 2021. Jadi, kapasitas produksi vaksin Corona di awal tahun telah mencapai 250 juta dosis.
"Jadi sudah ada eksisting, kemarin masih perlu alat dipasang, sedang diinstalasi perkiraan nanti 2021 awal kapasitas ini sudah siap juga 150 juta. Jadi totalnya 250 juta," terangnya.
(acd/ara)