Curhat Pengusaha Mebel Sulitya Ekspor di Tengah Pandemi

Curhat Pengusaha Mebel Sulitya Ekspor di Tengah Pandemi

Sudirman Wamad - detikFinance
Rabu, 19 Agu 2020 20:30 WIB
Pengusaha mebel rotan ketiban rezeki dari penguatan dolar AS
Foto: Sudirman Wamad/detikcom
Cirebon -

Ekspor mebel dan kerajinan terganggu karena pandemi Corona. Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) mencatat penurunan aktivitas ekspor hingga 70 persen selama pandemi.

Ketua Umum HIMKI Supriyadi mengatakan pihaknya sedang menyusun strategi untuk meningkatkan pemasaran bagi industri mebel dan kerajinan.

"Saat ini kondisi kita hanya 30 persen yang produksi, ini untuk ekspor. Dari total omzet US$ 2,5 miliar per tahunnya. Yang bertahan ini perusahaan-perusahaan, yang memiliki hubungan kuat dengan buyer," kata Supriyadi sesuai terpilih sebagai Ketum HIMKI periode 2020-2023 di salah satu hotel di Kota Cirebon, Jawa Barat, Rabu (19/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Supriyadi memprediksi aktivitas industri mebel dan kerajinan mulai normal kembali pada September nanti. Selain itu, pihaknya juga memprediksi adanya vaksin Corona sebagai tanda aktivitas ekonomi mulai normal kembali. HIMKI akan tancap gas ketika vaksin Corona mulai digunakan.

"Prediksi itu kan vaksin digunakan pada awal 2021 nanti. Kita akan langsung membuka pasar seluas-luasnya, kita akan membuka pameran pada Maret nanti," kata Supriyadi.

ADVERTISEMENT

Langsung klik halaman selanjutnya.

Rencananya HIMKI bersama organsiasi lainnya akan membuka pameran dengan skala besar. Tak hanya mebel dan kerajinan, industri otomotif, fashion dan lainnya akan ikut meramaikan pameran. "Kita sedang mengupayakan izinnya. Minimalnya kita telah menyiapkan," katanya.

Sebelumnya, Supriyadi mengaku HIMKI telah mengagendakan pameran skala ASEAN di Jakarta pada tahun ini. Namun, pameran tersebut gagal digelar karena pandemi.

"Target untuk pameran ASEAN itu sekitar US$ 1 miliar, dibatalkan karena pandemi," katanya.

Selain menyiapkan pameran, HIMKI juga mendorong pemerintah untuk menyiapkan regulasi yang membantu peningkatan ekonomi, yang ambruk karena diterpa pandemi.

"Kalau untuk produksi ekspor kita kirim ke 123 negara. Terbesar di negara-negara benua Amerika, kemudian Eropa juga," kata Supriyadi.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua Umum Bidang Produksi dan SDM Maskur mengatakan produksi untuk pasar domestik juga terganggu. Kendati demikian, lanjut Maskur, untuk bahan baku produksi masih stabil.

"Domestik dan ekspor hampir sama. Bener bener jatuh. Untuk domestik sekitar 10 persen yang produksi," kata Maskur.



Simak Video "Video: Pesawat Jatuh di Gudang Mebel di California, 2 Orang Tewas"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads