Menteri BUMN Erick Thohir bersama dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi akhirnya mendarat di Uni Emirat Arab (UEA). Keduanya jauh-jauh terbang ke Semenanjung Arab untuk membahas kerja sama bilateral salah satunya terkait pengembangan Vaksin COVID-19.
Pengembangan vaksin COVID-19 dengan UEA ini tidak lagi melibatkan Bio Farma yang sudah lebih dulu bekerja sama dengan Sinovac.
Adapun perusahaan farmasi yang dilibatkan dalam kerja sama kali ini, Erick menunjuk Indofarma dan Kimia Farma. Namun, Erick tidak memaparkan secara rinci seperti apa kerja samanya yang akan dibangun kedua negara lewat dua perusahaan farmasi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kerja sama ini, kata Erick sebagai bukti bahwa industri kesehatan Indonesia tidak jago kandang alias berani mengambil langkah untuk mulai bersaing di pasar internasional.
"Kalau kita lihat pada saat ini Indofarma dan Kimia Farma yang kita sekarang lakukan kerja sama setelah kemarin Bio Farma. Di sinilah kita memastikan bahwa transformasi daripada industri kesehatan Indonesia tidak jago kandang tetapi menjadi partner yang baik untuk dalam menjaga distribusi baik di dalam negeri ataupun distribusi atas produk-produk Indonesia di luar negeri," tutur Erick dalam konferensi pers, Sabtu (22/8/2020).
Selain kerja sama di bidang ketahanan kesehatan, Indonesia juga menyodorkan beberapa jenis kerja sama lainnya yakni kerja sama ketahanan energi dan kerja sama ketahanan pangan.
"Kita ketahui bahwa penting sekali ketahanan energi, ketahanan pangan, ketahanan kesehatan menjadi prioritas kita, dalam menghadapi tentu perubahan yang terjadi karena COVID-19. Karena itu kita konsisten sejak dari perjalanan kami, kami ingin memastikan ketiga hal ini menjadi 3 kepentingan yang sangat pokok dan didasari dalam situasi yang juga kita pastikan untuk kerja sama yang saling menguntungkan," pungkasnya.
(dna/dna)