Gandeng China sampai Arab, RI Serius Bikin Vaksin Corona

Gandeng China sampai Arab, RI Serius Bikin Vaksin Corona

Soraya Novika - detikFinance
Senin, 24 Agu 2020 07:30 WIB
Upaya untuk memproduksi vaksin virus Corona terus dilakukan. Gedung 43 pun rencananya akan dijadikan tempat produksi vaksin COVID-19 di Bandung.
Foto: Yudha Maulana
Jakarta -

Tekad Indonesia mengembangkan vaksin Corona tak main-main. Kerja sama dengan berbagai negara mulai dari China sampai Uni Emirat Arab (UEA) menjadi salah satu bukti bahwa pemerintah serius ingin membasmi pandemi COVID-19 lewat pengembangan vaksin tersebut.

Baru-baru ini, pemerintah kembali menunjuk 2 BUMN Farmasi lainnya untuk ikut serta mengembangkan vaksin Corona. Sebelumnya, sudah ada Bio Farma yang bekerja sama dengan China untuk kembangkan vaksin. Kali ini, giliran Kimia Farma dan Indofarma yang didorong ikut andil lewat kerja sama dengan UEA.

Berikut pembagian tugas masing-masing BUMN Farmasi yang terlibat dalam pengembangan vaksin Corona:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Bio Farma

Bio Farma diberi tugas untuk mengembangkan dan memproduksi vaksin COVID-19. Dalam hal ini, Bio Farma akan bekerja sama dengan Sinovac, perusahaan asal China dan Koalisi untuk Inovasi Persiapan Epidemi (Coalition for Epidemic Preparedness Innovations/CEPI). Sinovac berperan untuk transfer bibit vaksin dan teknologi sedangkan CEPI untuk membantu Indonesia membangun pabrik vaksin COVID-19 di Bandung.

ADVERTISEMENT

Uji klinis atas vaksin itu akan dilakukan bersama Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung. Saat ini, Bio Farma diketahui telah melakukan uji klinis fase III vaksin Corona Sinovac di Bandung, Jawa Barat. Uji klinis ini dijadwalkan berjalan selama 6 bulan dan diperkirakan selesai pada Januari 2021. Ditargetkan vaksin ini bisa diproduksi pada kuartal pertama 2021.

2. Kimia Farma

PT Kimia Farma akan bekerja sama dengan G42 Healthcare AI Holding Rsc Ltd. asal Uni Emirat Arab (UEA). Kerja sama keduanya fokus untuk mengembangkan produk-produk vaksin, termasuk vaksin COVID-19.

Selain itu, keduanya juga akan mengembangkan produk farmasi, layanan kesehatan, riset dan uji klinis, serta pemasaran dan distribusinya. Pada kuartal III-2021 mendatang, G42 berencana mengirimkan 10 juta dosis vaksin COVID-19 yang kini tengah menjalani uji klinis tahap III ke manusia di Abu Dhabi.

"Sebagai hasil pertemuan, kami berdua menyaksikan pertukaran dokumen kerja sama yang telah ditandatangani antara pertama nota kesepahaman antara PT Kimia Farma dengan G42 Healthcare Holding tentang kerja sama pengembangan produk-produk vaksin," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konferensi pers, Sabtu (22/8/2020).

3. Indofarma

PT Indofarma juga akan berkolaborasi dengan G42. Keduanya fokus untuk pengadaan test kit intelligence dengan teknologi berbasis laser dan AI untuk screening COVID-19. Alat tersebut akan membantu melakukan tracing untuk orang-orang yang terpapar virus COVID-19.

"Kami berdua tidak hanya membahas kerja sama yang sedang berjalan saat ini, namun kerja sama yang lebih strategis untuk jangka panjang, misalnya penelitian bersama menggunakan AI tidak saja untuk mendeteksi COVID-19 namun juga penyakit lainnya," ungkap Retno.




(zlf/zlf)

Hide Ads