Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengungkapkan perusahaan farmasi asal China, Sinovac akan menyuplai bulk atau bahan baku vaksin sebanyak 260 juta ke Indonesia hingga akhir 2021.
Itu hanya cukup untuk memvaksinasi 130 juta penduduk Indonesia agar kebal dari virus Corona (COVID-19). Sebab masing-masing orang harus divaksin sebanyak 2 kali.
"Jadi dari Sinovac ini kita berharap sekitar 260 juta dosis ini sudah bisa kita amankan karena ini nanti akan kita programkan untuk lebih kurang 130 juta masyarakat, di mana satu orangnya mereka mesti 2 dosis. Makanya 260 juta itu kalau dibagi dua hanya cukup 130 juta," kata dia dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI, Senin (31/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara berdasarkan konsep dari WHO maka 70% dari total penduduk harus divaksinasi.
"Kalau kita melihat konsep di WHO untuk kondisi pandemi ini kita harus bisa memenuhi konsep herd immunity, artinya ada kekebalan tertentu. Itu sekitar 70% orang harus diberikan vaksinasi. Kalau 70% artinya lebih kurang 170 juta rakyat Indonesia harus divaksin," jelasnya.
Untuk itu pihaknya bersama pemerintah akan menjalin kerja sama dengan produsen vaksin dunia selain Sinovac. Tujuannya agar seluruh masyarakat Indonesia bisa mendapatkan vaksin.
"Nah ini nanti akan kita coba lakukan kerja sama dengan berbagai macam vaksin produser. Tadi yang disampaikan oleh Badan BPOM ada dengan G42, ada Sinopharm, ada juga dari AstraZeneca, nanti juga akan dilakukan pembicaraan untuk bisa mensuplai," paparnya.
Selain itu nantinya beberapa produsen dalam negeri juga akan mendukung kebutuhan vaksin untuk masyarakat Indonesia.
(toy/ara)