Indonesia sedang mengembangkan vaksin COVID-19 yang diberi nama Vaksin Merah Putih. Targetnya produksi massal dilakukan pada awal 2022. Hal itu disebutkan dalam bahan paparan Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI.
Dalam bahan paparannya per minggu keempat Agustus 2020, penyiapan koleksi gen target untuk sel mamalia sudah dilakukan sehingga didapat gen S, gen S1, gen RBD, dan gen N. Semua sudah masuk proses transfeksi ke sel mamalia.
"Jadi kalau bisa sampai dengan saat ini seperti kami sudah sampaikan bahwa sudah dilakukan kloning dari gen-nya, dan kemudian sudah dimasukkan ke dalam sistem ekspresi, dan diharapkan segera dalam 2-3 bulan ke depan akan uji pada hewan," kata dia Senin (31/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu semua plasmid rekombinan telah terverifikasi sekuen gen insert-nya dan sesuai dengan sekuen virus isolat lokal Indonesia yang digunakan. Tidak ada mutasi atau perubahan.
Ekspresi protein siap dikerjakan ketika sel CHO sudah diterima. Kemudian pengembangan metode alternatif dengan sistem ekspresi di yeast sudah berhasil mengamplifikasi gen S1 dan RBD, dan sedang menunggu plasmid vektor datang untuk dilakukan kloning.
Secara keseluruhan proses pengerjaan masih sesuai timeline pengembangan vaksin walaupun target dan sistem yang dikembangkan bertambah menjadi tiga sistem.
"Jadi ada tiga sistem yang berjalan, tetapi alur utamanya adalah yang menggunakan sel mamalia," sebutnya.
Diharapkan penyuntikan kepada manusia sudah dapat dilakukan pada pertengahan tahun 2021 sebagai uji klinis fase 1 yang akan dilanjutkan ke fase 2 dan fase 3. Terakhir, target produksi massal Vaksin Merah Putih awal 2022.
(toy/ara)