Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan 10 juta vaksin virus Corona dari G42 Healthcare AI Holding Rsc Ltd akan dikirim ke Indonesia pada tahun ini. G42 adalah perusahaan teknologi kesehatan dari Uni Emirat Arab (UEA).
Lalu, Luhut menjelaskan 23 juta vaksin akan kembali dikirim, tapi tidak merinci soal vaksin tambahan tersebut. Demikian informasi yang tercantum dalam keterangan tertulis Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Jumat (11/9/2020).
Jika ditotal ada 33 juta vaksin yang akan masuk Indonesia. Mengutip dari keterangan tertulis tersebut, G42 adalah perusahaan teknologi kesehatan Uni Emirat Arab (UEA) yang berbasis artificial intelligence. Perusahaan ini aktif terlibat dalam penelitian, pengembangan dan distribusi aplikasi pengujian dan perawatan COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nantinya 10 juta vaksin tahap pertama akan diprioritaskan bagi para tenaga kesehatan, dan pejabat-pejabat yang berinteraksi langsung dengan masyarakat. Tahap selanjutnya, 23 juta vaksin akan diberikan untuk masyarakat luas.
"Saya kira pertengahan tahun depan sudah hampir 150 juta yang divaksin, kalau semua berjalan sesuai rencana," ujar Menko Luhut saat berkunjung ke Kawasan Puncak Waringin di Labuan Bajo, dikutip keterangan tertulis Kemenko Kemaritiman dan Investasi Jumat (11/9/2020).
G42 diketahui terlibat aktif dalam penelitian, pengembangan, serta distribusi aplikasi pengujian dan perawatan terkait COVID-19.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan kedepannya kerja sama penyediaan vaksin Corona ini akan dilakukan antara Indonesia, G42, dan Sinopharm. Menurut Retno kerja sama segitiga ini secara prinsip sudah disepakati.
"Nah kerja sama dalam konteks pemantauan uji klinis tahap ketiga terhadap kandidat vaksin hasil kerjasama Sinopharm-G42 ini sangat penting artinya bagi pengembangan kerja sama vaksin ke depan," ungkapnya dalam konferensi pers secara virtual, Sabtu (22/8/2020).
Baca juga: Siapa Saja yang Bakal Dapat Vaksin Gratis? |
(toy/hns)