3 Fakta Obat COVID-19 Kalbe Farma yang Dijual Rp 3 Juta

3 Fakta Obat COVID-19 Kalbe Farma yang Dijual Rp 3 Juta

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 01 Okt 2020 17:30 WIB
Antivirus Remdesivir Disebut Berdampak Signifikan Terhadap Pemulihan Pasien COVID-19
Ilustrasi/Foto: DW (News)
Jakarta -

Antivirus Covifor (remdesivir) untuk pasien COVID-19 akan diedarkan di Indonesia oleh PT Kalbe Farma Tbk. Obat tersebut dibuat oleh perusahaan farmasi India, Hetero dan diimpor ke Indonesia oleh anak perusahaan, PT Amarox Pharma Global.

Obat tersebut sudah siap dan tinggal didistribusikan ke seluruh Indonesia. Ada beberapa fakta yang perlu diketahui mengenai obat tersebut. Selengkapnya dijelaskan di bawah ini:

1. Harga Rp 3 Juta

Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius selaku distributor menjelaskan Covifor dijual di Indonesia seharga Rp 3 juta per dosis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mengenai harga, bahwa harga memang saat ini sekitar Rp 3 juta," kata dia dalam konferensi pers virtual, Kamis (1/10/2020).

Namun dia menjelaskan bahwa harga tersebut masih bisa disesuaikan ke depannya jika volumenya mengalami peningkatan.

ADVERTISEMENT

2. Pasokan Tak Terbatas

Vidjongtius menerangkan tidak ada pembatasan kuota yang dilakukan perusahaan India untuk memasok remdesivir ke Indonesia. Jadi itu tergantung kebutuhan saja.

"Dari supply boleh dibilang tidak ada batasnya. Jadi Amarox India relatively mempunyai kapasitas yang besar dan ini supply-nya akan disesuaikan dengan kebutuhan di Indonesia," paparnya.

Kalbe Farma, lanjut dia, dalam hal ini hanya menyiapkan modal kerja untuk mendistribusikan obat tersebut di dalam negeri.

3. Tak Diedarkan Bebas

Obat tersebut rencananya tidak diedarkan bebas melainkan didistribusikan kepada rumah sakit.

"Memang betul, jadi karena ini adalah approval dari Badan POM adalah otorisasi penggunaan darurat ya, jadi penggunaan emergency use authorization. Jadi semua penanganannya atau distribusi obat Covifor ini akan langsung ke rumah sakit," kata Vidjongtius.

Dia memastikan produk tersebut tidak akan didistribusikan melalui kanal lain, misalnya apotek. Dijelaskannya, antivirus Covifor tidak diedarkan secara bebas agar peruntukkannya benar-benar tepat.

(toy/ara)

Hide Ads